Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dipukul Mahasiswa

Kompas.com - 19/05/2010, 01:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Condro Kirono, Selasa (18/5/2010) malam, mengecam beberapa mahasiswa yang mengeroyok lalu menganiaya tiga polisi lalu lintas Polda Metro Jaya.

"Saya mengecam tindakan para pengeroyok dan penganiaya itu dan berharap mereka segera ditangkap," kata Condro. Sebaliknya, ia memuji kesabaran anggota yang tidak menggunakan senjata api untuk bertindak pada saat mereka dikeroyok dan dipukuli. "Mereka anggota yang bisa bersabar menghadapi perilaku seperti itu, padahal mereka membawa senjata," katanya.

Peristiwa pengeroyokan dan pemukulan atas Brigadir Nawar, Brigadir Handoyo, dan Brigadir Sugeng terjadi pada Selasa petang. Mereka saat itu bertugas mengatur lalu lintas di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Ketika itu rombongan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia naik metromini dengan sebagian mahasiswa yang usai demo duduk di atap (kap) mobil melintas.

Metromini itu masuk jalur bus transjakarta. Petugas polisi menghentikan mereka untuk meminta agar mahasiswa yang berada di atas kap metromini turun karena membahayakan jiwa mereka. Petugas juga meminta agar metromini keluar dari jalur bus transjakarta.

"Mahasiswa itu benar turun dari kendaraan, tetapi mereka mengeroyok dan menganiaya anggota. Ada juga yang merusak motor Patwal yang mereka pakai," kata Condro.

Brigadir Sugeng mengalami luka memar di sekujur tubuh dan bibirnya sobek, sedangkan dua rekannya luka ringan. Ketiga polisi itu sudah melapor ke Sentra Pelayanan Polda Metro Jaya lalu diobati di Rumah Sakit Jakarta.

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, secara terpisah menyatakan, anggota Reserse Polda Metro Jaya saat ini sedang meminta keterangan para korban yang juga polisi tersebut. "Mereka diminta menceritakan kronologi dan ciri-ciri para mahasiswa. Saya berharap para pelaku pengeroyokan dan penganiayaan itu segera ditangkap," kata Boy. (TRI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com