Polisi Buru Rival Balapan Siswa SMAN 28

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga Senin (15/8/2011) sore, polisi baru memeriksa dua saksi terkait kasus kecelakaan akibat kebut-kebutan yang menewaskan Nur Aisah Siregar (16) dan Astrid (16) pada Sabtu sekitar pukul 04.45 WIB di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Polisi juga masih memburu pengemudi Suzuki Swift yang menjadi rival balapan berujung maut tersebut.

Hal itu disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugianto, Senin, saat dihubungi wartawan.

"Saksi-saksi masih belum. Baru satu-dua orang, itu pun yang lihat di jalan. Kami masih mencari pengemudi Swift," ujarnya.

Imam menjelaskan, saat peristiwa maut itu terjadi, Aisah dan Astrid berada satu mobil dengan Muhammad Hadi Wibowo alias Bowo, Vera Muthia, dan Ratna Ningsih. Mobil Yaris itu dikemudikan Bowo seusai para remaja ini melakukan kegiatan sahur on the road SMAN 28 Jakarta.

Saat melintas di Jalan Warung Buncit Raya, Bowo mempercepat laju kendaraannya untuk mengadu balap dengan sebuah mobil Suzuki Swift. Diduga, mobil yang dikendarai Bowo melaju sangat cepat sampai 100 km/jam. Mobil itu pun akhirnya lepas kendali dan menabrak separator hingga terguling sampai akhirnya menabrak sebuah pohon.

"Pengemudi Swift ini masih kami cari, identitas sudah ditemukan namanya Aksa. Tapi, belum diketahui di dalam mobil itu ada berapa orang," kata Imam.

Imam memastikan Aksa adalah teman Bowo. Namun, masih belum diketahui apakah Aksa siswa dari SMAN 28 Jakarta atau bukan. Pasalnya, saat kejadian, mobil Swift yang dikendarai Aksa langsung kabur.

"Sekarang kami masih menunggu tiga korban yang selamat supaya kondisinya baik dulu untuk mendapatkan kronologi yang utuh," kata Imam.