Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Sabu Sentul Belum Bertambah

Kompas.com - 14/09/2011, 19:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai dengan Rabu (14/9/2011) siang, penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN) belum menetapkan tersangka baru kasus sindikat pembuatan dan perdagangan sabu asal Taiwan.

Mereka juga masih menyelidiki cara atau jalur masuknya bahan baku dan peralatan pembuatan sabu buatan Taiwan dan China itu ke Indonesia.

"Sampai saat ini jumlah tersangkanya belum bertambah, masih tiga orang. Pemeriksaan dan penyidikan yang lainnya belum tuntas," kata Kepala Bagian Humas dan Dokumentasi BNN, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, Rabu (14/9/2011) siang.

Dari empat tempat lokasi penggerebekan sindika narkoba dari Taiwan itu, BNN menangkap 15 orang, tiga di antaranya perempuan. Sebagian besar mengaku warga negara Taiwan, dan berpofesi sebagai nakhoda kapal atau pelaut kapal ikan berbendera Taiwan.

Tiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah A, AM, dan H, yang ditangkap di Apartemen Riverside, Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Saat itu dari mereka polisi menyita sejumlah sabu, bong (alat hisap sabu), satu botol berisi tablet efedrin, 20 unit telepon genggam, dan uang tunai Rp 10 juta. Ketiga orang ini yang meracik dan memasak sabu.

Lebih lanjut Summirat mengatakan, tim penyidik pun masih menelusuri cara sindikat itu memasukkan bahan baku dan peralatan membuat sabu, yang semuanya buatan luar negeri, antara lain buatan Taiwan dan China.

Saat merilis kasus sindikat narkoba asal Taiwan itu di Bogor, Selasa lalu, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen (Pol) Benny J Mamoto, mengungkapkan, baru kali ini BNN membongkar sindikat narkoba yang para pelakunya mengimpor atau mendatangkan seluruh bahan baku dan peralatannya buatan atau dari negara luar.

"Bahkan bahan baku yang murah dan mudah di dapat di pasaran dalam negeri, mereka impor juga. Ini menimbulkan tanda tanya besar yang jawabannya harus kami dapat," katanya ketika itu.

Mamoto juga mengungkapkan, para tersangka mengaku produk sabunya juga untuk dipasarkan di luar negeri. Ia mengaku masih melakukan pendalaman atas pengakuan tersangka, sebab jika itu benar adanya, bagaimana cara mereka membawa sabu ke luar dan negara mana yang jadi tujuan pemasarannya.

"Pengakuan sabu untuk pasar luar negeri, juga hal baru. Bagaimana dia membawa keluar dengan aman dari sini. Tetapi saya kira, sindikat ini juga melepas barangnya di sini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com