Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Sekolah Kini Transfer Kekerasan

Kompas.com - 21/09/2011, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Sholeh, menilai saat ini institusi sekolah salah dalam menerapkan sistem pembinaan kedisiplinan. Bukannya mencetak siswa menjadi peserta didik yang disiplin, tetapi sekolah justru membiasakan adanya kekerasan.

"Sebenarnya ada kesalahan di tingkat konsepsi yaitu menyangkut pendidikan dan pembinaan sering kali konsep antara disiplin dan kekerasan itu tertukar padahal berbeda," ungkap Asrorun, Rabu (21/9/2011), saat dihubungi wartawan saat ditanya soal kekerasan yang terjadi di SMAN 6 Jakarta.

Alih-alih mendisiplinkan siswanya, Asrorun mengatakan, pendidik justru mentransfer kekerasan. Padahal, menurutnya, pendekatan terbaik dalam menyikapi perbedaan atau kesalahpahaman dengan mediasi atau musyawarah.

"Saya melihat anggaran pendidikan yang tinggi dan terus bertambah berbanding terbalik dengan moral akhlak dan perilaku siswa," tuturnya.

Selain itu, dikatakan Asrorun, orientasi menjadi faktor paling penting dalam menanamkan moral siswa baru. Orientasi pendidikan saat ini, kata dia, harus berkualitas tidak hanya mementingkan intelektualitas siswa tapi juga moral.

Seperti diberitakan, bentrokan antara wartawan dan siswa SMAN 6 Jakarta terjadi pada Jumat (16/9/2011). Semula wartawan sedang menggelar aksi damai di depan SMAN 6 Jakarta akibat adanya peristiwa pengeroyokan terhadap wartawan Trans7, Oktaviardi saat meliput aksi tawuran antara SMAN 6 dengan SMAN 70 pada Jumat (16/9/2011) malam. Namun, tiba-tiba kemarahan di antara keduanya pecah lantaran terprovokasi.

Tidak jelas dari mana provokasi ini berasal. Ratusan siswa SMAN 6 kemudian berhamburan keluar halaman sekolah mengejar para jurnalis. Polisi sempat kewalahan melerai aksi massa yang kian beringas. Tembakan peringatan kepolisian pun akhirnya dikeluarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com