Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kali Baru Tolak Peremajaan Pasar

Kompas.com - 19/01/2012, 14:12 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang Pasar Kali Baru melakukan aksi demonstrasi di depang gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Kamis (19/1/2012). Mereka menolak peremajaan pasar yang akan dilakukan PD Pasar Jaya melalui Pusat Koperasi Pasar (Puskopas).

Kuasa hukum Persatuan Pedagang Pasar Kali Baru (PPKB), Cecep Handoko, mengatakan, pihak pedagang lebih rela melakukan renovasi pasar dengan biaya swadaya daripada dilakukan peremajaan yang efeknya dapat menggusur lahan berdagang selama bertahun-tahun lamanya.

"Penolakan ini karena kondisi pasar masih layak. Kalau memang mau dibenahi kenapa tidak jalan depannya yang memang rusak," kata Cecep, di depan gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (19/1/2012).

Menurutnya, rencana peremajaan pasar ini juga tidak sesuai dengan Perda No. 3 Tahun 2009. Lantaran para pedagang ini tidak merasa diajak bicara secara transparan oleh pihak PD Pasar Jaya dan Puskopas yang mengawali berjalannya rencana ini.

Tidak hanya itu, menurut Cecep, posisi pedagang juga dilemahkan dengan digantungnya Surat Izin Pemakaian Tempat Usaha (SIPTU) yang sudah habis pada 2007. "Jadi pedagang ini merasa didiskriminasi dengan adanya rencana peremajaan ini," tuturnya. 

Sementara itu, kejanggalan lain yang muncul adalah adanya manipulasi persetujuan dari pedagang. Ia menjelaskan, dalam proses musyawarah dengan PD Pasar Jaya dan Puskopas, daftar absensi para pedagang diklaim sebagai persetujuan rencana peremajaan pasar oleh PD Pasar Jaya.

"Ini kan sudah tidak beres. Untuk itu, kami ingin anggota DPRD dapat menjembatani masalah ini," tutupnya.

Aksi ini dimulai sejak pukul 11.30 WIB dengan puluhan massa yang membawa spanduk dan pengeras suara. Untungnya, aksi ini tidak mempengaruhi lalu lintas di Jalan Kebon Sirih sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com