Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Perampok Diduga Terkait Terorisme

Kompas.com - 01/03/2012, 10:13 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari tiga perampok toko emas yang dibekuk, polisi tidak mendapatkan perhiasan emas. Yang ditemukan polisi adalah uang tunai Rp 281,66 juta. Penadah emas rampokan dari empat toko emas di Ciputat itu pun menjadi target buruan polisi.

"Saat ditangkap, tidak ditemukan emas atau perhiasan emas, melainkan uang tunai. Kami menduga uang itu hasil menjual emas rampokan dan penadah emas itu tentunya akan kami buru," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (1/3/2012) pagi.

Ia tidak bersedia memastikan apakah tim pemburu para tersangka perampokan itu sudah tahu pasti identitas penadah emas rampokan. "Pokoknya, penadah pasti dicari," tegasnya.

Rikwanto hanya mengatakan, sampai pagi ini, ia belum dapat informasi, ada atau belum ada lagi tersangka perampok yang ditangkap. Jadi, katanya, tersangka perampok empat toko emas di Ciputat (Tangerang Selatan) tetap masih tiga, yang dibekuk pada Selasa lalu.  Yakni MI (26), ES (27), dan S (37).

Tim dari Subdirektorat Resmob menyergapnya di dekat sebuah terminal di Cirebon, Jawa Barat. Selain menyita uang tunai yang perampok simpan dalam  tas, polisi juga menyita tiga telepon seluler milik para tersangka perampokan itu.

"Tim di lapangan masih terus memeriksa tiga orang yang ditangkap itu untuk menangkap pelaku lainnya," kata Rikwanto.

Ditanya keterkaitannya dengan jaringan teroris, Rikwanto mengatakan sedang didalami. "Memang ada satu pelaku yang teridentifikasi sebagai pelaku yang terkait perampokan di Sumatera Selatan yang dilakukan sebuah jaringan teroris," katanya.

"Masih ada pelaku yang belum tertangkap. Tentu akan kami buru terus. Tampaknya, para pelaku memang berusaha melarikan diri sejauh mungkin dari Jakarta," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com