Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Wartawan, Habib Hasan Kerahkan 15 Pengawal

Kompas.com - 16/03/2012, 15:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi dorong-dorongan terjadi antara pengawal Habib Hasan bin Ja'far Assegaf, pemimpin Majelis Taklim Nurul Musthofa, dan belasan wartawan pada Jumat (16/3/2012) siang di Mapolda Metro Jaya. Sekitar 15 pengawalnya membuat pagar manusia di sekeliling Habib yang dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap 11 bocah laki-laki tersebut.

Habib Hasan datang pada pukul 13.30 ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Kedatangannya melanjutkan pemeriksaan yang sempat terhenti sebelumnya pada jam shalat Jumat. Habib Hasan tiba menggunakan mobil mewahnya, Toyota Fortuner warna putih. Begitu keluar dari mobil, dia langsung dikawal ketat 15 pria berseragam hitam.

Dengan cepat, para pengawal ini membuat pagar manusia di sekitar Habib Hasan sehingga menutupi tubuh dan muka Habib dari sorot kamera. Saat menaiki tangga, aksi dorong-dorongan antara wartawan dan para pengawal pun tak terhindarkan. Para pengawal ini tidak membiarkan ruang sekecil apa pun bagi wartawan untuk meliput pimpinannya itu.

Bahkan, beberapa di antaranya menghalau, baik dengan badan maupun tangan, untuk menjauhkan wartawan dari pagar manusia itu. Hal ini sontak menimbulkan protes dari para wartawan elektronik dan cetak karena sikap Sang Habib dan pengawalnya yang kurang simpatik.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, belasan pengawal ini sudah berjaga-jaga dari sekitar pukul 11.30 WIB. Begitu ada pergerakan Habib Hasan, pengawalnya pun akan langsung bergerak membuat pagar manusia.

Diberitakan sebelumnya, Habib Hasan dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pelecehan seksual terhadap para pengikutnya. Pelecehan terjadi pada tahun 2006-2011. Beberapa orang bahkan masih di bawah umur saat pelecehan itu terjadi.

Habib Hasan dilaporkan melakukan pelecehan dengan modus terapi kesehatan untuk melakukan suatu aktivitas seksual. Polisi sudah memiliki sejumlah barang bukti, seperti percakapan di Facebook dan pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com