Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lindungi Koboi Arogan

Kompas.com - 02/05/2012, 16:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) didesak untuk memberikan sanksi tegas kepada Kapten A yang melakukan aksi layaknya koboi jalanan di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat. Tindakan oknum tersebut dinilai arogan.

"POM TNI AD jangan melindungi kapten ini, tapi harus memeriksanya dan menyidiknya. Apabila ada pelanggaran, harus diberikan sanksi tegas," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil melalui pesan singkat, Kamis (2/5/2012).

Nasir meragukan keterangan bahwa senjata yang ditembakkan Kapten A hanya airsoft gun. Menurut dia, pengakuan itu hanyalah kamuflase. "Masak sih kapten bawa pistol mainan?" kata dia.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu berharap agar TNI mengecek kebenaran mengenai pistol tersebut. Jika terbukti pistol itu bukan pistol mainan, makan oknum tersebut harus diberi sanksi lebih berat. "Saya pikir, sudah tidak ada tempatnya bagi sikap arogansi dengan korps ataupun simbol-simbol negara," kata Nasir.

Ulah Kapten A itu terjadi tatkala ia dan seorang pengendara sepeda motor berinisial SSP hendak menggunakan lajur kiri di Jalan Tentara Pelajar, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (30/4/2012). Saat sedang berada di kiri, tiba-tiba SSP mengetuk kaca mobil dan mengatakan, "Jangan mentang-mentang anggota lalu seenaknya."

Anggota TNI itu sempat turun untuk mengecek apakah ada yang terserempet. Setelah mengetahui tidak ada yang terserempet, dia masuk lagi ke dalam mobil. Namun, pengendara motor menendang mobil sehingga menyulut emosi A.

Peristiwa itu direkam oleh salah satu warga yang melintas dan diunggah ke situs Youtube dengan judul "Koboy Palmerah". Dalam video tersebut, A tampak menenteng benda menyerupai senjata api jenis FN. Sempat terdengar pula bunyi seperti tembakan. A juga tampak beberapa kali memukul pengendara motor dengan sebuah tongkat. Pukulan itu mengenai helm yang masih dikenakan SSP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com