JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) korban tragedi Sukhoi Superjet 100 segera memasuki tahapan pemeriksaan DNA. Tahapan pemeriksaan forensik, odontologi (gigi), patologi, dan antropologi diharapkan selesai malam ini.
"Kita harapkan malam ini juga rangkaian forensik bisa diselesaikan," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Brigjen Polisi Musaddeq Ishaq Minggu (13/5) di RS Polri Kramat Jati.
Pemeriksaan DNA kemungkinan memakan waktu selama dua minggu. Test DNA menjadi andalam dalam proses identifikasi korban Sukhoi karena jasad yang ditemukan hanya berupa potongan-potongan tubuh baik besar maupun kecil.
Musaddeq juga menjelaskan, pengumpulan ante mortem dari keluarga sudah lengkap untuk 45 korban Sukhoi Superjet 100. "Beberapa jam lalu kami telah menerima data ante mortem dari korban 8 orang warga Rusia, satu dari AS, dan satu sari Perancis," katanya.
Empat puluh lima penumpang Sukhoi terdiri dari 35 warga Indonesia, dan 10 warga asing. Data ante mortem meliputi, sidik jari korban, data gigi korban, properti yang dipakai, serta DNA orang tua atau anak dari korban.
Sejauh ini, RS Polri Kramat Jati telah menerima 21 kantong dari tempat kejadian, terdiri dari 18 kantong berisi bagian tubuh dan tiga kantong properti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.