Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan Penukar Uang Receh

Kompas.com - 08/08/2012, 11:39 WIB
S Jumar Sudiyana, Wartawan Radio Sonora

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi pulang kampung atau mudik selalu disertai semangat berbagi kepada sanak saudara di kampung halaman. Biasanya, mereka yang "ketiban" rezeki adalah anak-anak hingga remaja, yang menerima "angpao" Lebaran. Pembagian uang ini bisa jadi ebagai ungkapan syukur atas kerja keras selama setahun di negeri rantau.

Pada masa ini pula, penukaran uang dari nilai pecahan besar ke pecahan kecil atau receh banyak dilakukan masyarakat terutama di Jakarta, menjelang lebaran. Tingginya keinginan masyarakat menukarkan uang receh menjadi peluang bagi jasa penukaran uang receh partikelir. Seperti yang dilakukan puluhan ibu-ibu di sepanjang Jl Raya Bekasi dari Layang Cakung Cilincing hingga Pasar Cakung, Jakarta Timur.

Salah satu penyedia jasa tukar uang receh itu adalah Linda Simbolon (40). Perempuan yang berdomisili di Tambun, Bekasi tersebut sejak pukul 07.00 hingga Pukul 18.00 WIB sudah siap melayani masyarakat, terutama pengguna jalan yang melintas di ruas Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur. Tas di leher selalu setia menemaninya. Tak lupa topi golf beserta penutup hidung yang selalu menempel, untuk menghindari panas terik dan debu jalanan.

Perempuan asal Samosir, Sumatera Utara tersebut menuturkan, ia berharap dapat meraup untung dari jasanya menukar uang receh, demi membantu keuangan suami dan memenuhi kebutuhan keluarga.

"Semoga tahun ini keuntungannya lumayan, seperti tahun lalu saya bisa meraup untung Rp 5.000.000 dalam waktu tiga minggu " ujarnya, Rabu ( 8/8/2012 ).

Setiap hari, perempuan berputra tiga tersebut selalu menunggu orang yang melintas di Jl Raya Bekasi, tepatnya di depan Polsek Metro Cakung, Jakarta Timur untuk menukarkan uang. Bermodal Rp 10.000.000, ia menyediakan mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 20.000. Semua uang pecahan tersebut disimpannya di tas dan sebagian ditumpuk diatas kursi plastik.

Kemudian, Linda menjual pecahan uang ini lebih tinggi dari nilai uang sesungguhnya. Biasanya, dijual dengan nilai 10 hingga 15 persen lebih tinggi. Seminggu sebelum Hari Lebaran tiba, menurut Linda, peminat penukaran uang receh biasanya akan semakin meningkat jumlahnya. Selama berkecimpung di usaha penukaran receh, Linda mengaku, belum pernah mendapatkan pengalaman buruk atau ancaman dari orang-orang yang berniat jahat. 

"Selama ini belum pernah dapat pengalaman buruk dari orang yang tidak bertanggung jawab. Tapi saya yakin Tuhan akan menyertai kami," tambahnya.

Sementara itu, di ruas jalan lain di Ibukota banyak juga ditemui para ibu-ibu penjaja atau penukar uang receh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com