Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Harap Dana Bedah Rumah Diberikan Tunai

Kompas.com - 23/08/2012, 18:43 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Korban Kebakaran Pekojan, Jakarta Barat, mengharapkan dana bedah rumah yang diberikan kementerian Perumahan Rakyat diberikan secara tunai. Dana tersebut akan dipergunakan untuk membetulkan rumah, bukan untuk beli motor.

"Kalau menterinya kan janjinya duit. Kalau bahan bangunan kan takutnya dari tangan ke tangan bisa aja nggak sampai Rp 11 juta," kata Murni (33), korban Kebakaran Pekojan, Tambora di Jakarta, Kamis (23/8/2012).

Murni menuturkan, dirinya dan korban kebakaran lain mendengar simpang siur mengenai dana yang akan diberikan oleh kementerian. Mereka juga tidak tahu kapan dana tersebut akan diberikan.

Dia berharap, pencairan dana terbayar tunai agar warga mudah dan cepat memperbaiki rumah. Warga akan menggunakan uang tersebut untuk membeli keperluan rumah.

"Uangnya juga nggak akan kita belikan motor. Masa iya rumah aja nggak ada, malah beli motor," kata Murni.

Hal senada juga dinyatakan Dudung (35), warga RT 12 RW 7 kelurahan Pekojan, Tambora. Menurutnya, warga tidak menginginkan dana diberikan secara berangsur. Mereka juga tidak setuju jika dana tersebut berbentuk bahan bangunan.

Sementara Ketua RW 07 Minggus Januari mengatakan, sebenarnya mekanisme bedah rumah seperti ini sudah pernah dilakukan pada Januari 2012 lalu. Pihak RW mengajukan permohonan untuk melakukan bedah rumah ke kementerian. Saat itu sepuluh rumah mendapatkan dana Rp 100 juta.

Saat itu pula, lanjut Minggus, mekanisme penggelontoran uangnya memang dilakukan secara bertahap melalui rekening. Warga mengambil barang-barang material ke toko material dengan jaminan ketua RW. Setelah dana tersebut cair, maka setiap warga melunasi penggunaan barang material tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat telah mencanangkan program bedah rumah untuk para korban bencana kebakaran di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Dana akan diberikan secara berangsur agar pemerintah mudah memantau penggunaan dana yang telah diberikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com