Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air dan Udara Tercemar, Warga Pulogebang Protes

Kompas.com - 04/09/2012, 08:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat air tanah dan udara di lingkungannya tercemar, warga RW 07, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, protes kepada Dinas Kebersihan. Pencemaran air dan udara tersebut diketahui berasal dari sebuah instalasi Pengolahan Limbah Septic Tank yang berada dekat pemukiman warga.

Ketua RW 07, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Sarwadi mengatakan, unit pengolahan limbah septic tank atau yang dahulu dinamakan Instalasi Pengolahan Air Kotor (IPAK) tersebut tidak berfungsi dengan baik, terutama pada bak penampungan limbah manusia. Akibatnya, timbul bau tak sedap yang membuat warga resah.

"Sudah berapa tahun ini bau nggak sedap. Banyak warga merasa nggak nyaman, akhirnya protes. Masalahnya, bak penampungan tinja itu terbuka begitu, jadinya baunya kemana-mana," ujar Sarwadi saat dihubungi wartawan, Senin (3/9/2012) siang.

Selain menimbulkan bau tak sedap, kolam penampungan limbah manusia tersebut diduga bocor, sehingga merembes ke sumber-sumber air warga. Pasalnya warga sekitar masih banyak yang menggunakan air tanah untuk keperluan rumah tangga. Akibatnya, banyak warga di beberapa RT terpaksa membeli air bersih untuk keperluan rumah tangga.

"Air kita jadi berwarna keruh dan beraroma tidak sedap. Itu terjadi pada warga RW 07, khususnya di RT 03, 07 dan 09. Akhirnya mereka terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan minum dan lain-lain," lanjutnya.

Menurut Sarwadi, pihaknya telah mengadukan permasalahan itu kepada Dinas Kebersihan, selaku instansi yang membawahi unit tersebut. Pihak dinas, dikatakannya, sempat datang dan melakukan perbincangan dengan warga. Namun, antara kedua pihak, belum menemui solusi. Bahkan, warga juga telah melakukan aksi demonstrasi di depan instalasi tersebut, Sabtu lalu.

Sarwadi dan ratusan warga lainnya yang keberatan akan efek dari instalasi tersebut berharap, pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini. Pasalnya, pencemaran air dan udara di lingkungan itu diketahui sangat mengganggu aktivitas warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com