Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thariq Pernah Ikut Kelompok Radikal

Kompas.com - 05/09/2012, 22:32 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Barat Kombes Suntana menyatakan bahwa Thariq yang kedapatan dengan bubuk mesiu termasuk dalam warga  yang dipantau pihak kepolisian. Menurutnya, bapak satu anak itu pernah masuk dalam jaringan kelompok radikal.

"Saudara Thariq sendiri ada dalam daftar masyarakat yang sedang dalam pantauan karena pernah ikut dalam kelompok-kelompok radikal," kata Kombespol Suntana di Jakarta, Rabu (5/9/2012) malam.

Suntana melanjutkan, pihak kepolisian belum bisa mengetahui secara pasti asal kelompok Thariq. Namun dari keterangan warga sekitar, kediaman Thariq memang sering dikunjungi oleh beberapa orang yang berbadan tegap dan berjenggot.

Selain itu, tutur Suntana, Thariq dikenal sebagai pribadi yang kurang bergaul dengan masyarakat sekitar. Padahal dia lahir dan besar di daerah tersebut, sehingga banyak yang mengenal dirinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahan-bahan peledak ditemukan di konter HP milik Thariq (30) di Jalan Teratai 7, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Konter HP itu juga menjadi rumah bagi ibu, istri dan anak laki-lakinya.

Penemuan bahan peledak iotu juga bermula dari asap putih yang mengepul dari kamar milik Thariq. Warga yang mengira kebakaran, kemudian ke rumah Thariq untuk memadamkan api. Namun ketika warga masuk ke rumah, Thariq tengah membersihkan bubuk putih yang ternyata bubuk mesiu.

Saat olah TKP, polisi mengamankan puluhan kardus yang berisi botol plastik hitam untuk menampung bahan-bahan kimia. Selain itu juga ditemukan timbangan, cobek, potongan pipa, mangkok, handphone, rangkaian elektronik sebagai penghubung, dan catatan tangan yang bertulis rumus.

Bahan-bahan yang telah disita tim gegana itu diduga sebagai bahan untuk meracik bom. Dugaan ini karena banyak barang bukti yang mengarah ke sana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com