Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita dengan Tumor Langka Ini Butuh Bantuan

Kompas.com - 09/09/2012, 16:07 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - "Umi (ibu), tolong peluk Haidar. Elus-elus kakiku, sakit sekali rasanya. Sakiit....! " Kalimat bernada mengeluh itu terus terucap berulang-ulang setiap 15 menit dari bibir mungil bocah malang bernama Sayyaf Haidar Albahy.

Bocah berusia 2,8 tahun itu tergolek lemah di pangkuan sang ibu. Alih-alih berjalan, berdiri pun ia kesusahan. Dokter memvonisnya menderita suatu jenis tumor langka yang hingga kini belum ditemukan obatnya.

Nama penyakitnya adalah Histiositosis Sel Langerhans (HSL) atau dalam istilah medis asing disebut Langerhans Cell Histiocytosis (LCH). "Berobat ke mana-mana cuma dikasih obat pereda nyeri saja. Cuma mengurangi sakitnya, tapi sakitnya malah tambah ganas," kata Syafrizal (39), sang ayah, ketika Tribunnews datang di kediaman, Perum Taman Fasco Blok C 7 No 3 Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (9/9/2012).

Akibat rongrongan penyakit tersebut, tubuh balita itu seolah tinggal kulit pembungkus tulang. Haidar susah makan dan rewel terus. Dari hari ke hari, postur badan Haidar terus menyusut. Sebelum sakit, anak, bungsu dari dua bersaudara ini berat tubuhnya 15 Kg. Kini bobotnya tinggal separuhnya.

"Badannya sering mendadak panas. Saya trenyuh, sepertinya dia merasakan sakit luar biasa," tutur sang ayah.

Syafrial semakin iba setiap kali melihat tempurung kepala Haidar sebelah kiri yang membengkak. Pembengkakan ini mendesak bola matanya hingga kelopak matanya terlihat menonjol. Karena terus menonjol, mata sebelah kiri itu tak bisa berkedip atau menutup. Akibatnya, Haidar sering merasakan perih pada matanya tersebut. Untuk menghalau perih, akhirnya mata kirinya itu diperban atau minimal diplester agar bisa menutup.

Kedua orangtua sudah lelah bolak-balik ke sejumlah rumah sakit ternama, mulai dari Rumah Sakit International Bintaro, Rumah Sakit Bunda Dalima di Bumi Serpong Damai (BSD), Rumah Sakit Mata Aini, hingga ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta. Semuanya belum membuahkan hasil menggembirakan. Belum termasuk ke dokter-dokter spesialis anak. Kedua orangtuanya sampai bingung dengan diagnosis yang berbeda-beda dari para dokter yang mereka temui. Ada yang menyebut radang tulang, ada yang juga tumor. Bahkan di awal-awal sakit, seorang dokter umum menyebutnya, "Cuma demam biasa."

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan medis panjang sejak jatuh sakit pada Februari 2012 lalu, akhirnya si bocah divonis menderita tumor berjenis sangat langka, yakni Histiositosis Sel Langerhans (HSL). Karena pengobatan medis tak membuahkan hasil, si anak lalu dibawa ke pengobatan alternatif ternama di BSD, Tangerang Selatan. Ahli pengobatan terapi itu juga angkat tangan.

"Maaf, ini penyakit memang enggak ada obatnya. Ramuan yang saya berikan cuma mengurangi rasa sakit. Cuma memperpanjang umurnya saja," kata seorang dokter yang mengobati secara herbal di BSD kepada kedua orangtua.

Larut dalam kesedihan memikirkan si buah hati tercinta, kedua orangtua ikut sakit-sakitan, terutama sang ibu. Sri Budiyanti. Bobot Umi, panggilan Sri, turun 6 kilogram sejak anaknya sakit. Setali tiga uang dengan sang ayah, berat badannya turun drastis. Semula berat badan Syafrizal 59 kilogram, kini merosot jadi 53 kilogram. "Sampai celana saya kendor semua," ujar Syafrizal.

Jenis tumor HSL ini memang bukan tumor biasa karena dia tidak menyerang di satu titik bagian tubuh. Tumor ini menyerang secara masif ke segala penjuru badan. Haidar mengeluhkan sakitnya berpindah-pindah di berbagai bagian tubuh. Terkadang meringis kesakitan di kaki kiri, kemudian pindah ke kaki kanan, punggung belakang, dada, dan kini menyiksa bagian kepala dan mata kirinya.

"Tiap kali kesakitan, mintanya dielus-elus sambil ditiup-tiup. Haidar selalu minta saya mengaji di dekat dia tiap kali kesakitan. Mungkin dia merasa tenang kalau saya mengaji di dekatnya," tutur sang ibu.

Orangtua Haidar pasrah, apalagi sudah habis-habisan dengan ongkos biaya berobat ke mana-mana. Kalau ditotal, mereka sudah habis biaya sekitar Rp 50 juta. Jika Anda mengetahui informasi mengenai pengobatan penyakit ini, silakan menghubungi Sri Budiyanti di nomor 021-7080 6017 atau 0812 8600 8489. Bisa juga melalui e-mail ke alamat sang ayah, rizal6372@gmail.com. Adapun uluran tangan berupa uang bisa lewat rekening BCA Cabang Utan Kayu atas nama Syafrizal di nomor rekening 5800028207 (bukan 5800028807 seperti ditulis sebelumnya). (Agung Budi Santoso)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com