Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Monorel Harus Dilanjutkan

Kompas.com - 22/10/2012, 14:39 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Institut Studi Transportasi Darmaningtyas menyampaikan bahwa proyek pembangunan monorel di DKI Jakarta harus dilanjutkan. Ia beranggapan, hal itu akan lebih baik ketimbang pembangunannya dihentikan setelah mangkrak sekitar lima tahun.

"Lanjuti ketimbang mangkrak," kata Darmaningtyas saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2012).

Kalaupun terkendala masalah biaya, menurut Tyas (sapaan akrabnya) hal itu bisa disiasati dengan mengubahnya menjadi jalur busway layang. Dalam hitungannya, biaya operasional busway layang jauh lebih murah, meski untuk pembangunan infrastrukturnya akan memakan biaya yang sama dengan pembangunan monorel.

Sebagai informasi, proyek monorel pertama kali dimulai pembangunannya sejak 2004. Akan tetapi, karena permasalahan dana, akhirnya pembangunan itu tersendat dan berhenti di tahun 2007. Ditambah lagi proses pembebasan lahan juga tersendat karena tiadanya kesiapan dana dari pemerintah DKI.

Di tahun ini, proyek tersebut kembali mengemuka. Khususnya di masa peralihan gubernur DKI dari Fauzi Bowo ke Joko Widodo (Jokowi). Dana diperoleh berdasarkan gabungan konsorsium. Tim konsorsium siap menutupi 30 persen anggaran yang diperlukan, sementara sisanya diperoleh dari pinjaman bank.

Dana untuk mengembalikan ke bank ini nantinya digalang berdasarkan tarif yang dibebankan kepada masyarakat. Penentuan tarif ditentukan kemudian merujuk pada kemampuan pasar setelah dilakukan pengkajian.

Gubernur DKI yang baru, Jokowi mengaku belum dapat memutuskan apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau berhenti. Pasalnya, ia bersama tim masih menunggu perincian dana yang diperlukan merujuk pada hasil presentasi monorel.

Sejatinya, monorel akan memiliki tiga jalur, yakni jalur pertama yang melintas dari Cawang, Semanggi, Grogol, Harmoni, Monas dan Senen. Sedangkan jalur kedua melintasi Tanah Abang, Bundaran Hotel Indonesia, Dukuh Atas, Kuningan, Semanggi, SCBD, Senayan, dan Stasiun Palmerah. Jalur ketiga adalah Cawang, Jalan Oto Iskandar Dinata (Otista), Senen, Mangga Dua, dan Ancol.

Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com