Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Ekonomi Jarak Jauh Tidak Berhenti di Tanah Abang

Kompas.com - 13/11/2012, 15:02 WIB
Agnes Rita Sulistyawaty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terhitung mulai 1 Januari 2013, terjadi perubahan pola operasi kereta api ekonomi jarak jauh di Daerah Operasi (Daops) 1 Jakarta, khususnya di Stasiun Tanahabang. Nantinya, stasiun Tanahabang hanya akan melayani Kereta Rel Listrik (KRL) dan KA Lokal Barat. 

Kahumas PT KAI (Persero) Daops 1 Jakarta, Mateta Rijalulhaq, Selasa (13/11/2012), mengatakan, pemberangkatan kereta api ekonomi jarak jauh dari stasiun Tanahabang dipindah ke Stasiun Pasarsenen dan Tanjungpriok.

Kereta Kutojaya yang semula berhenti di Stasiun Tanahabang, nanti akan dipindahkan pemberangkatannya ke Stasiun Pasarsenen. Sementara kereta Bengawan  dan kereta Brantas, akan dipindah pemberangkatannya dari stasiun Tanahabang  ke stasiun Tanjungpriok. 

"Mulai awal tahun 2013, stasiun kereta api Tanahabang tidak melayani keberangakatan KA ekonomi jarak jauh yang selama ini ada. Selanjutnya hanya akan melayani penumpang komuter atau KRL dan KA Lokal Barat" ujar Mateta, dalam keterangan pers.

Mateta menambahkan, pemindahan tersebut dilakukan karena kepadatan frekuensi kereta api dan kepadatan penumpang sudah melebihi kapasitas stasiun, terutama pada jam sibuk. 

Sementara itu, infrastruktur stasiun Tanahabang sudah sangat terbatas dan sulit dilakukan pengembangan. Untuk memberikan kenyamanan penumpang jarak jauh, maka penumpang KA ekonomi jarak jauh dipindah tempat keberangkatannya. 

Selanjutnya PT KAI mengoptimalkan stasiun Tanahabang khusus untuk KA komuter ( KRL) dan KA Lokal Barat. Rencananya semua KA Lokal Barat (Rangkasjaya, Ekonomi lokal, Merak jaya dan KA Kalimaya), akan berawal dan berakhir di stasiun Tanahabang. Tidak ada lagi KA Lokal Barat menuju stasiun Duri, Angke, Kampungbandan, Jakarta Kota, dan Pasar Senen.

Dari sisi keamanan operasional kereta api akan lebih aman dan lancar. "Pemindahan ini juga untuk menjalankan amanah Perpres 83 Tahun 2011. PT KAI mengemban tugas pada angkutan KRL Jabodetabek yang volume penumpangnya dinaikkan hingga tiga  kali lipat paling lambat tahun 2018," kat Mateta.

"Harus  ada kenaikan frekuensi perjalanan menjadi tiga  kali juga. Itu artinya jalur lingkar yakni Manggarai-Sudrman-Tanahabang-Duri-Angke-Kampungbandan-Pasarsenen-Jatinegara,  harus ditingkatkan frekuensinya," tambah Mateta.

Terkait hal itu, PT KAI (Persero) melakukan  optimalisasi emplasemen stasiun Tanahabang dan jalur lingkar Manggarai-Tanahabang-Duri-Pasarsenen-Jatinegara bagi operasional KRL, serta optimalisasi emplasemen stasiun Tanahabang  untuk KA Lokal Barat.

Selain itu,  melakukan penambahan daya Listrik Aliran Atas (LAA) serta  menambah stasiun baru, seperti stasiun Bandengan, Mampang dan Roxy.  

Amanah kedua dari Perpres 83 Tahun 2011 adalah dioperasikannya KA Bandara Soekarno Hatta (Basoeta) sebelum tahun 2014 selesai, dengan mengunakan jalur lingkar yaitu Manggarai-Tanahabang-Duri-Batuceper-Bandara.

"Jalur lingkar nantinya akan menjadi jalur yang sangat padat dan stasiun Tanahabang sebagai porosnya. Stasiun Tanahabang harus disiapkan sejak dini, dan pengalihan KA jarak jauh dari Tanahabang ke stasiun lain adalah langkah awal dari pengembangan kereta api ke depan, dalam mengemban amanah Perpres 83 Tahun 2011 tersebut"  ungkap Mateta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com