Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Paparkan Tiga Hambatan Keberlanjutan MRT

Kompas.com - 13/11/2012, 19:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih menunggu kejelasan megaproyek transportasi massal berbasis rel, mass rapid transit atau MRT. Kejelasan ini perlu sebelum ia memutuskan untuk melanjutkan atau menghentikan pembangunan proyek tersebut.

Pria yang kerap disapa Jokowi itu mengatakan, sampai saat ini ia masih mempertanyakan tiga hal kepada PT MRT Jakarta selaku pengelola proyek MRT. Jokowi memastikan bahwa proyek ini akan terus berjalan jika tiga pertanyaan itu telah terjawab dengan baik.

Hal pertama yang menjadi perhatian Jokowi adalah laba atas investasi atau return on investment (ROI) dari proyek tersebut. Jokowi mengatakan, dari dua kali paparan PT MRT Jakarta kepadanya, permasalahan itu belum dapat dijawab dengan baik oleh PT MRT Jakarta. Ia menyebutkan bahwa permasalahan proyek MRT ini sudah masuk ke dalam ranah bisnis dan masih ada keraguan di pihak PT MRT Jakarta.

"Kalau orang bisnis, yang pertama dihitung itu (ROI) mestinya kalau saat ia mau mengeluarkan duit, kan, masak belum terhitung. Perkiraan saya masih ada keraguan di situ. Sebetulnya di sini, ini sudah masuk sisi bisnis," kata Jokowi saat berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas, Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Mantan Wali Kota Solo itu pun berhati-hati dalam mengambil sikap untuk melanjutkan proyek MRT tersebut. Salah satu alasannya adalah ia melihat contoh penerapan di kota lain yang mengalami kolaps. "Saya juga baru tahu kalau PT MRT itu BUMD-nya DKI. Saya baru tahu itu sehingga kalau terguncang pasti akan diambil alih kepada APBD dan itu nanti berdampak berat," ujarnya.

Pertanyaan kedua yang harus dijawab oleh PT MRT Jakarta adalah permasalahan volume penumpang. Jokowi meminta  PT MRT Jakarta agar menjelaskan volume penumpang saat jam-jam sibuk di pagi dan sore hari hingga jam-jam sepi penumpang.

Permasalahan ketiga menyangkut pinjaman pembiayaan proyek. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mendapatkan pinjaman bersyarat ketat (tight loan), tetapi Jokowi menanyakan mengapa tidak memakai untight loan. "Permasalahan itu juga belum terjawab," ujarnya.

Selanjutnya, ia menjadwalkan untuk kembali memanggil pengelola PT MRT Jakarta untuk dapat menjelaskan jawaban dari ketiga pertanyaan yang belum terjawab itu. Pertemuan ini sedianya akan dilakukan pekan depan. Ia berharap ada penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut pada pertemuan nanti.

Pembangunan MRT ini terdiri dari enam paket, yakni tiga paket layang (elevated) dan tiga paket bawah tanah (underground). Dari keenam paket tersebut, yang sudah matang dan siap ke proses selanjutnya adalah pengerjaan paket underground.

Ada tiga nominator yang diprediksi akan memenangi tender ini. Nominator pertama  mengerjakan dua paket, yaitu Shimitzu sebagai pemimpinnya dengan anggota Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Adapun untuk paket ketiga, nominatornya adalah konsorsium Sumitomo Mitsui Contrantion Company (SMCC) bersama Hutama Karya Joint Operation.

Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com