Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Antar Geng, Motif Pengeroyokan di Cilandak

Kompas.com - 19/11/2012, 18:38 WIB
Noory Okthariza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengeroyokan di Cilandak, yang menyebabkan Febri Fajar (17) meninggal dunia diduga sebagai buntut perkelahian antar geng yang kerap terjadi di daerah Cilandak dan Radio Dalam.

"Para pelaku ini yang berasal dari Jalan H Batong, awalnya ingin menyerang anak-anak Jalan Radio Dalam. Tetapi, ketika mereka tiba di Jalan Radio Dalam, tidak ada anak-anak yang berkumpul. Sehingga mereka memutuskan pulang," jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Hermawan kepada wartawan, Senin (19/11/2012).

Ketika melintas di Jalan Fatmawati Raya, tepatnya di depan Jalan Madrasah Raya, kelompok Jalan H Batong ini berpapasan dengan kelompok anak-anak Jalan H Nawi. Di sana lah mereka membacok Febri Fajar dan Mifta Marwan. Febri tewas seketika sedangkan Mifta terluka di punggung dan kepala.

"Mereka memang sering berkelahi. Sebelumnya anak-anak Jalan Radio Dalam yang menganiaya tersangka S (DPO). Jadi ada motif balas dendam dalam peristiwa ini," kata Kasat Reskrim.

Pengeroyokan ini terjadi di Jalan Madrasah Raya, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu (18/11/2012), sekitar pukul 04.15 WIB.

Polisi meringkus 5 pelaku pengeroyokan pada hari yang sama. Beberapa rekan tersangka masih dalam pengejaran petugas. Dari penangkapan kelima tersangka ini, polisi mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya satu kaos warna hitam dan celana jeans korban yang berlumuran darah, tiga bilah senjata tajam, 10 buah kelewang yang disimpan dalam sarung gitar, 1 buah gear, 1 buah pedang, dan 1 buah golok babi.

Kelima pelaku diancam dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara 15 tahun subsider Pasal 170 ayat (1), (2), ke 1e, 2e, dan 3e KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

"Karena pelaku masih di bawah umur, mereka juga akan didakwa dengan Undang-undang Perlindungan Anak," pungkas Kasat Reskrim.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com