Keluarga Korban Hanyut Pasrah, tapi Terus Mencari

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pencarian atas Anjas Asmara (18), korban yang hanyut di Kali Ciliwung, masih terus dilakukan. Meskipun Tim SAR Jakarta Selatan untuk sementara menghentikan pencarian karena terhalang kegelapan malam dan hujan lebat, warga sekitar lokasi masih melanjutkan pencarian.

Junaidi, ayah korban, menjadi orang pertama yang melanjutkan upaya pertolongan. Sekitar pukul 19.30 WIB, saat hujan berangsur reda, Junaidi berjalan seorang diri menyusuri bantaran Kali Ciliwung mulai dari posisi putranya tenggelam di RT 10 RW 09 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2012) malam. Dengan membawa senter, ia berjalan menyusuri sungai sambil berteriak memanggil nama putranya. Tidak diketahui ke mana Junaidi pergi.

Sekitar 15 menit kemudian, saat hujan benar-benar reda, paman korban bernama Maman bersama beberapa tetangganya di Jalan Y RT 07 / RW 10, Kebon Baru, ikut menyusul ke lokasi terakhir kalinya korban terlihat. Mereka menyusur ke arah Gudang Peluru dan Kampung Melayu.

"Tadi nyari sampai ke situ saja. Sudah pasrah saja. Sulit untuk selamat kalau sudah terseret jauh dan tenggelam cukup lama," kata Junaidi dengan nana pasrah.

Ia menjelaskan, Anjas adalah putra keduanya dari lima bersaudara. Ia dikenal pandai berenang dan sering berenang bersama teman-temannya di Kali Ciliwung. Diduga karena derasnya air yang sedang dilanda banjir dan membawa serta tumpukan sampah, Anjas yang berenang untuk mengambil helm merah yang hanyut malah terseret dan akhirnya tenggelam.