Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gelontorkan Rp 40 Juta untuk Korban Banjir Makasar

Kompas.com - 24/11/2012, 18:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memberikan bantuan sebesar Rp 40 juta dan beras untuk korban banjir di Kampung Makasar, Jakarta Timur. Untuk di RW 5 RW 7 Kelurahan Makasar, Jokowi memberikan bantuan sebanyak Rp 25 juta dan beras. Sementara itu, untuk warga RW 05 Kelurahan Halim, Jokowi memberikan uang sebesar rp 15 juta dan tiga karung besar beras.

Saat ditanyakan wartawan, apakah bantuan itu berasal dari kantong pribadi, Jokowi mencoba mengelak. "Kalau itu uang pribadi saya, bangkrut saya. Tapi tulis aja itu duitku," kata Jokowi, di Kelurahan Halim, Jakarta, Sabtu, (24/11/2012).

Sementara itu, terkait beberapa barang logistik yang belum tiba di lokasi, Jokowi mengatakan belum berani menilai kinerja jajaran dibawahnya untuk bertugas mengantisipasi banjir. "Saya ini kan baru kerja lima minggu. Saya tidak mau menilai kinerja saya atau pegawai saya. Yang paling penting kedepannya, setiap masalah seperti banjir ini harus diselesaikan secepatnya," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, apabila dalam tinjauannya itu, ia tidak bertemu dengan RT atau RW setempat, Jokowi akan siap mencatat segala keperluan warga. "Jadi ini semua kita catat. Jadi nanti terakhir baru bisa bergerak," kata Jokowi.

Melihat banjir itu, Jokowi mengatakan harus ada action lapangan lebih lanjut untuk menanggulangi banjir yang sudah terlanjur datang. "Yang harus dilakukan saat ini adalah action di lapangan. Kalau sudah kayak begini ya yang mau dikeruk apa, karena hujan juga sudah mendahului," kata Jokowi.

Oleh karena itu, menurutnya, pengerukan sungai hanya bisa dilakukan saat banjir sudah mulai surut. "Ya nanti ngeruknya menunggu kering, ya baru dikeruk lagi," kata Jokowi.

Ruminah, seorang warga Kelurahan Halim mengatakan banjir yang menggenangi rumahnya sudah sejak semalam dan memang rutin terjadi setiap lima tahun sekali. "Tadi malam jam 10 banjirnya. Tahun ini kelihatannya lebih kecil karena pas tahun 2007 sedada," kata Ruminah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com