Sidak Jokowi: Dialognya Enak, Kok Beritanya Lain

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Camat Setiabudi Djohari sore ini mengatakan kaget melihat pemberitaan di media massa elektronik dan televisi yang menayangkan tentang ketidaksiapan pegawai di lingkup kecamatannya melayani warga.

"Waktu Pak Gubernur Jokowi datang, enak sekali obrolannya. Tidak ada jarak. Kami semua bisa tertawa-tawa dan senang Pak Jokowi datang ke sini. Acara senam pagi rutin bagi pegawai dan masyarakat sekitar saja bubar karena semua orang berebut mau salaman dan foto bareng beliau," katanya.

Djohari yang memandu Jokowi berkeliling ke setiap ruang di kantor kecamatan itu juga mendapat wejangan dari pria asal Solo, Jawa Tengah, itu. "Dinasihati soal bagaimana meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Itu bagus sekali dan kami semua di kecamatan ini pasti mau meningkatkan layanan kepada warga," katanya lagi.

Sayangnya, lanjut Djohari, berita di media massa berbeda sekali dengan kenyataan yang ada. Kesannya dari camat sampai ke anak buahnya tak melaksanakan tugasnya dengan benar di Kecamatan Setiabudi. "Mungkin karena teman-teman media massa yang tadi ikut dalam rombongan Pak Gubernur tidak mengenal kami karena belum pernah bertemu sebelumnya. Mungkin lain kali bisa tanya dulu ke orang-orang yang di lokasi," katanya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Jokowi sidak di Kecamatan Setiabudi pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00. Jokowi sempat melontarkan kata-kata bahwa bagus kalau seorang camat belum berada di kantornya hingga pukul 08.30. Di lokasi, ia memang tidak menjumpai Camat Setiabudi Makmur HN karena yang bersangkutan tengah melayat.

Menurut Djohari karena singkatnya waktu kunjungan Jokowi, memang tidak ada waktu untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan Makmur yang berada di rumah keluarga Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan yang salah satu orangtuanya baru saja meninggal dunia. Namun, selain camat, semua pegawai kecamatan sudah berada di lokasi sejak pagi untuk memulai hari dengan senam pagi rutin setiap Jumat.