Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD Pasar Jaya: Tak Semua Pedagang Pasar Enjo Protes

Kompas.com - 14/12/2012, 19:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Area I PD Pasar Jaya Yohanes Daramonsidi mengklaim bahwa tidak semua pedagang di pasar tersebut memprotes pembangunan pasar. PD Pasar Jaya telah melakukan sosialisasi dengan para pedagang Pasar Enjo mengenai pembangunan pasar itu, termasuk masalah harga sewa di pasar baru.

"Sebelum pembangunan, kita sudah sosialisasi yang juga telah sesuai Undang-Undang, yaitu dengan 60 persen pedagang. Memang jika ada satu dua pedagang saja yang menolak, itu bisa jadi masalah," ujar Yohanes saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/12/2012).

Yohanes membantah informasi yang menyatakan bahwa pedagang berkebaratan atas pembangunan pasar dengan dua lantai itu. Menurutnya, pembangunan pasar telah sesuai dengan Koefisiensi Dasar Bangunan (KDB) yang dikeluarkan oleh Dinas Tata Kota DKI Jakarta serta mempertimbangkan jenis bangunan yang boleh berdiri di suatu wilayah.

Menurut Yohanes, pembangunan pasar yang berdiri di lahan seluas 8.084 meter persegi itu telah disesuaikan dengan jumlah pedagang di Pasar Enjo, yakni sekitar 900 pedagang. "Kalau semua di lantai satu, maka tidak akan cukup menampung semua pedagang," ujarnya.

Terkait harga sewa kios di pasar yang baru, Yohanes juga menegaskan telah melakukan sosialisasi kepada pedagang sebelum pembangunan pasar dimulai. Bahkan, PD Pasar Jaya telah melakukan simulasi pembayaran terlebih dahulu sebagai bukti bahwa harga yang telah ditentukan pengelola dipahami para pedagang.

"Kita sudah simulasi dulu, misalnya dia beli kios berapa juta. Jumlah itu kan untuk mendapatkan sewa selama 20 tahun, coba dibagi angkanya, jadi sudah termasuk murah," katanya.

Harga sewa kios di pasar yang baru adalah Rp 8 juta per meter persegi untuk los di lantai satu, Rp 13 juta per meter persegi untuk kios di lantai satu, dan Rp 12 juta per meter persegi untuk kios di lantai dua. Harga tersebut untuk mendapatkan hak pakai selama 20 tahun.

Yohanes menambahkan, PD Pasar Jaya telah memberikan kemudahan kepada pedagang yang keberatan dengan harga itu dengan menawarkan bantuan kredit bank berbunga rendah. Oleh sebab itu, PD Pasar Jaya tak terlalu khawatir akan suara-suara miring yang diungkapkan oleh pedagang sebab hal itu bukan aspirasi pedagang pada umumnya.

Sebelumnya, para pedagang di Pasar Enjo mengeluhkan pembangunan pasar baru yang tak kunjung selesai. Hal itu mengakibatkan omzet penjualan para pedagang yang menempati penampungan sementara menjadi menurun drastis.

Yohanes mengakui bahwa proyek pembangunan pasar tersebut terbengkalai. Menurutnya, hal itu terjadi akibat kelalaian kontraktor sehingga pembangunannya molor berbulan-bulan. PD Pasar Jaya pun telah dua kali melayangkan surat peringatan dan kini surat peringatan ketiga telah dilayangkan. "Peringatan yang ketiga ini peringatan terakhir. Kalau masih molor juga, terpaksa kami memutus hubungan kerja dengan mereka," ujar Yohanes saat dihubungi wartawan Kamis (13/12/2012) sore.

Selain soal keterlambatan pembangunan pasar, pedagang juga menilai bahwa PD Pasar Jaya tak menyerap aspirasi pedagang dengan membangun pasar dengan dua lantai dan harga sewa kios yang terlampau tinggi.

Pasar tradisional Enjo yang baru berdiri di atas lahan seluas 8.084 meter persegi dengan kapasitas sebanyak 940 kios. Pembangunan pasar tersebut dilakukan Juni 2011 dan direncanakan rampung Juni 2012. Namun, hingga kini pembangunannya terbengkalai tanpa alasan jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com