Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Pondok Cina Bantah Setuju Digusur

Kompas.com - 06/01/2013, 13:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemilik kios di Stasiun Pondok Cina membantah klaim PT KAI bahwa para pedagang telah menyetujui untuk ditertibkan. Beberapa kios yang telah dikosongkan, kata mereka, adalah milik orang-orang dari PT KAI.

"Beberapa kios yang sudah dikosongkan itu justru milik orang PT KAI sendiri, jadi mereka mau menunjukan seolah-olah para pedagang setuju. Padahal masih ada pedagang-pedagang lain sampai sekarang mereka sekedar diajak berdialog saja belum pernah," terang Suma, perwakilan pedagang, Minggu (6/1/2013).

Menurut Suma, PT KAI menolak berdialog. Hal itu, kata dia, makin menegaskan betapa arogannya pihak PT KAI. Bahkan alasan pengosongan kios oleh PT KAI disebutnya tidak jelas.

"Bisa dilihat di stasiun Cikini, katanya ada pelebaran peron tapi yang digusur di bawah. Hubungannya apa? Sekarang yang terjadi justru (areal bekas penggusuran) digunakan untuk usaha-usaha besar," kata Suma.

Untuk diketahui, Stasiun Cikini adalah salah satu stasiun di wilayah Jabodetabek yang telah dilalui jalur rel elevated (melayang), di mana peron terletak di atas bangunan stasiun. Ada sejumlah stasiun yang telah dilalui jalur elevated, stasiun-stasiun tersebut berada pada rangkaian jalur yang menghubungkan Stasiun Manggarai dan Jakarta Kota.

"Mereka mengatakan bahwa peron harus steril seperti di luar negeri, padahal kami bisa memberikan bukti bahwa di luar negeri juga ada peron di mana ada terdapat pedagang dan ini merupakan bentuk dukungan terhadap usaha rakyat," jelas Suma.

Para pedagang juga menuduh alasan dilakukannya penggusuran oleh PT KAI sebenarnya dilakukan hanya karena adanya tekanan dari 2 perusahaan besar yang selama ini telah membuka usaha minimarket di hampir seluruh stasiun-stasiun di wilayah Jabodetabek.

"Di (stasiun) Bojong, ada waralaba yang letaknya tinggi dan tak lama setelah itu ada peninggian, jadi pasti telah ada deal-deal tertentu yang dilakukan sebelumnya," tambah Yayuk, seorang perwakilan pedagang yang lain.

Para pedagang mengatakan bahwa mereka tetap akan bertahan sampai PT KAI meminta maaf dan membuka ruang dialog dengan para pedagang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com