Digusur, Padagang Stasiun Demo ke Istana

JAKARTA, KOMPAS.com — Sedikitnya 100 orang pedagang yang biasa berjualan di berbagai stasiun di Jabodetabek, Senin (13/1/2012), berdemonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta, untuk meminta pertanggungjawaban kepada presiden terkait digusurnya lahan dagang mereka.

Para pedagang sempat melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan orang kaya yang tengah menyuruh seorang petugas untuk menertibkan para pedagang tersebut.

Dalam demo yang berlangsung sekitar 1 jam ini, pedagang menuntut Presiden RI untuk menghentikan PT KAI melakukan penggusuran paksa kepada pedagang stasiun.

Sekitar 30 petugas keamanan diterjunkan untuk mengamankan jalannya demo ini. Tidak terlihat ada kemacetan berarti yang ditimbulkan demo ini.

Saat ini, PT KAI tengah gencar melakukan penertiban di seluruh stasiun se-Jabodetabek dalam rangka proses perbaikan alat transportasi massal.

Husen Sastranegara, seorang pedagang di Stasiun Cilebut, mengatakan, seluruh pedagang sudah mendapatkan surat edaran pada 27 Desember lalu. Tanggal 7 sudah dilakukan penggusuran terhadap oara pedagang, lalu tanggal 11 sudah dipasangi seng yang membatasi antara jalanan dengan stasiun.

"Katanya mau ada penataan dan dibuat parkiran. Kami sudah tidak bisa berdagang lagi," ujar pria berusia 32 tahun itu.

Husen menambahkan, ia sudah terlanjur membayar uang sewa kios untuk tahun 2013 ini. Uang sewa kios yang besarnya mencapai Rp 2.500.000 ini dibayar per tahunnya untuk sewa kios berukuran 3x4.

"Saya sudah bayar buat yang tahun ini Desember kemarin. Saya bayar ke CV Aji Arya Mandiri (sebuah biro jasa), tapi enggak tahu sekarang orangnya udah enggak ada," kata Husen.