Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Air Terhenti, Warga Tampung Hujan

Kompas.com - 14/01/2013, 20:56 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga RW 10 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing; dan RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terpaksa menampung air hujan dan memompa air tanah, seiring menyusutnya pasokan air bersih. Mereka juga harus pergi ke toilet umum karena ketiadaan air.

 

Sri Hartati (45), warga RW 10 Sukapura, Senin (14/1/2013), mengatakan, sudah sepekan air tak mengalir. Air kadang mengalir malam hari, tetapi tak banyak sehingga harus berjam-jam untuk memenuhi ember berkapasitas 10 liter.

 

"Warga juga menadah air hujan dari pipa-pipa atap rumah. Sebagian mengantre di sumur warga antara pukul 17.00-05.00 WIB, untuk mendapatkan air seember. Biar berwarna kekuningan dan agak asin, tetap diambil karena tak ada air bersih," kata Sri Hartati.

 

Ketua RT 02 RW 10 Sukapura, Masrukhi (44) menambahkan, sejak pasokan air mati pekan lalu, perwakilan warga telah mengadu ke PT Aetra sebagai operator air bersih di wilayah itu. Namun, hingga Senin siang, pasokan masih mati.

 

Menurut Masrukhi, sejak mati pekan lalu, tak sedikit warga yang terpaksa pergi ke toilet umum di Pasar Sukapura untuk mandi atau buang air besar. Mereka juga menadah air hujan, untuk mencuci dan minta air ke tetangga yang memiliki sumur.

 

"Air sumur sebenarnya keruh dan rasanya agak asin. Lengket kalau dipakai buat mandi, tetapi warga tak punya pilihan lain. Mereka membeli air kemasan untuk minum," kata Mader (42), warga RT 006 RW 03 Pegangsaan Dua.

 

Manajer Komunikasi PT Aetra, Rika Anjulika, mengatakan, produksi air bersih sempat terganggu akibat berkurangnya pasokan pada Selasa (7/1/2013) dan Rabu. Pengurangan relatif kecil yakni 4,9 persen dari sekitar 4.900 liter per detik, tetapi berdampak pada sebagian konsumen.

 

"Pasokan sebenarnya telah normal sejak Kamis. Kami akan telusuri lagi dimana sebenarnya titik kehilangannya. Sempat terganggu karena pengurangan pasokan air baku, tetapi hanya dua hari dan sejak Kami seharusnya normal lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com