Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir Bertahan di Kolong Jalan Layang Kalibata

Kompas.com - 16/01/2013, 13:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga yang rumahnya terendam banjir masih mengungsi di berbagai tempat yang aman akibat banjir di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Para pengungsi banjir yang masih bertahan rata-rata bermukim di bantaran Sungai Ciliwung. Sebagian dari mereka memilih bertahan di kolong flyover Kalibata.

Ernaji (50), seorang warga RT 02 RW 07, Kelurahan Rawajati, memilih mengungsi di kolong jembatan. Berbeda dari mereka yang jauh dari ancaman banjir, sejak Selasa (15/1/2013) malam, Ernaji harus beristirahat dengan suasana tidak nyaman. "Kondisi gini mana bisa tidur, stres bisa. Untung saja ada flyover ini, kalau enggak ada, enggak tahu lagi," kata Ernaji, Rabu (16/1/2013).

Ernaji tidak tahu mesti mengungsi di tempat mana lagi. Sebab, beberapa lokasi pengungsian yang ia tahu sudah penuh oleh pengungsi lain. Kesusahannya akibat musibah alam itu tak berhenti di situ. Bantuan makanan juga masih terbatas. Sejak semalam, ia beserta istri dan anaknya harus mengisi perut membeli makanan karena bantuan tak kunjung tiba. Pagi ini, pria yang berprofesi mengumpulkan barang bekas itu hanya makan mi dan roti yang diberikan sekitar pukul 10.00 WIB.

"Makanan baru dikasih mi sama roti. Nasi makan siang itu belum. Dari kemarin malam, makan beli sendiri," ujarnya.

Musibah banjir sudah biasa dialaminya selama beberapa tahun. Pergantian pimpinan pemerintah Ibu Kota tak pernah memberi perubahan pada hidupnya. "Yah kalau kayak gini nih sudah berapa kali ganti gubernur. Zaman Sutiyoso, zamannya Foke, kalau Jokowi enggak tahu nih," ujar Ernaji.

Hal serupa diungkapkan oleh Pardi (50). Ia beserta keluarganya harus mengungsikan diri dan barang-barang berharga mereka di bawah jalan layang Kalibata. Sejak status Bendung Katulampa menjadi Siaga I pada Selasa kemarin, Ketua RT setempat sudah menyampaikan informasi agar ia segera mengungsi bersama warga lain.

"Pak RT kan sudah dikasih tahu. Jadi, semua warga sudah antisipasi. Saya mengungsi di kolong jembatan sekeluarga, barang-barang yang diselamatin kayak TV, kasur saja. Paling sisanya ditinggal di rumah," ujar Pardi.

Sama seperti warga lain di tempat tersebut, Pardi dan keluargannya sudah "akrab" menghadapi banjir. Mengungsi dengan cara seperti itu sudah berkali-kali dilakukannya.

Dari pantauan Kompas.com, kolong-kolong jembatan di wilayah tersebut masih dipenuhi oleh para pengungsi banjir. Mereka juga membawa berbagai peralatan dan barang berharga dari rumah, seperti televisi, kasur, pakaian, dan beberapa perabotan dapur. Para pengungsi tersebut beristirahat di kolong jembatan dengan kasur yang mereka bawa.

Selain itu, beberapa warga juga tampak membawa kompor gas untuk memasak. Jika banjir di permukiman tempat tinggal mereka belum surut, warga masih akan bertahan selama beberapa hari di sana dan membutuhkan bantuan makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com