Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Ciliwung, 6.790 KK Jiwa di Jakarta Timur Direlokasi

Kompas.com - 24/01/2013, 14:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya normalisasi Sungai Ciliwung yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui BBSWCC (Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane) sudah di depan mata. Ribuan warga yang berada di bantaran sungai itu pun mau tidak mau harus direlokasi terlebih dahulu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto mengungkapkan, di wilayahnya, terdapat dua kelurahan yang warganya berada di bantaran Sungai Ciliwung, yakni Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Bidaracina. Terhitung, di dua kelurahan tersebut, terdapat 6.790 kepala keluarga (KK) terdiri dari 5.092 KK di Kelurahan Kampung Melayu dan 1.968 KK di Bidaracina.

"Dari sekarang, pendekatan ke masyarakat. Nanti akan lebih intensif lagi, kalau sekarang ini, baru hanya menginformasikan apabila nanti ada relokasi, harus siap. Sudah cukup begini terus," ujar Kris usai memberikan pompa air kepada warga Kampung Pulo, Kamis (24/1/2013).

Kris menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun empat buah rumah susun di beberapa titik di Jakarta Timur yang rencananya akan menjadi tempat relokasi warga. Empat unit tersebut ialah di Gedung Sudintek Jatinegara Barat, Cipinang Besar Selatan, Cakung, dan Pulogebang. Soal sistem penempatan rumah susun itu, Kris menyerahkannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.

Ia berharap proses relokasi warga bantaran dapat berjalan dengan lancar. Ia juga berharap warga bantaran yang mendapatkan jatah relokasi bersedia menempati rumah susun itu demi kenyamanan serta keamanan mereka sendiri agar terbebas dari musibah banjir yang datang tiap tahun.

"Jangan berpikir lagi untuk tinggal di tempat banjir. Mau dan siap dipindah. Kalau tidak ya risikonya kelelep terus. Setiap tahun masak begini terus, kan enggak nyaman," lanjut Kris.

Saat ini, lebar Sungai Ciliwung, khusus di ruas Kampung Pulo, adalah 35 meter. Rencananya, lebar Ciliwung di ruas itu akan ditambah menjadi 50 meter. Dengan demikian, pemerintah harus memperlebar 7,5 meter ke selatan dan 7,5 meter ke utara. Setelah normalisasi, tepi sungai akan diuruk dan dibeton dengan ketinggian dua meter.

Jika proyek normalisasi berhasil dilakukan, kapasitas sungai diklaim bisa naik menjadi 400 hingga 500 meter kubik per detik, berbeda dengan kondisi sekarang yang hanya menampung 30 hingga 40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com