Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran Katinon Derivatif Ancam Generasi Bangsa

Kompas.com - 30/01/2013, 16:31 WIB
Firly Anugrah Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaku terus melakukan upaya untuk penelusuran tentang bagaimana peredaran dan bahaya yang ditimbulkan dari zat baru yang ditemukan dalam penggerebekan di rumah Raffi Ahmad.

Zat turunan katinon atau katinon derivatif diduga berbahaya bagi tubuh. Upaya pencegahan peredarannya dilakukan guna mencegah dampaknya yang begitu besar bagi perkembangan generasi bangsa.

"Sifat zat tersebut stimulan karena itu zat tersebut akan mempengaruhi syaraf pusatnya. Maka itu, akan mengubah cara perilaku dan cara pikir seseorang, seperti menimbulkan euforia kesenangan yang berlebih dan peningkatan stamina secara tinggi," ujar Kepala Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto, Selasa (30/1/2013).

Dirinya memaparkan, inilah yang perlu kita perhatikan dan waspadai bersama pada anak bangsa, sebab yang tadinya tidak tahu, lalu dibujuk mungkin dengan iming-iming untuk meningkatkan staminanya dan bisa bekerja lebih lama atau over time, jadi tergiur menggunakan zat tersebut.

"Yang pasti di negara kita ini, kita bersyukur sudah ditemukan zat baru itu tapi peredarannya sampai sekarang belum ketahuan. Oleh karena itu saat ini kita sedang menjalankan dengan kementerian terkait, Kementerian Kesehatan, BPOM, Kepolisian RI, dan ahli lain-lain untuk mengetahui keterkaitan sejauh mana bahayanya dan melakukan langkah lebih lanjut terkait perkembangan peredaran penyalahgunaan zat ini," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com