Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitria "Spiderkid" Tak Kapok Panjat Menara SUTET

Kompas.com - 01/02/2013, 21:42 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Fitria (11) memanjat menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) berkali-kali dan sempat jatuh di Stasiun Duri, Jakarta Barat, tak membuatnya jera. Siang tadi, ia kembali beraksi dengan menaiki menara setinggi 50 meter di Kota Bumi Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Dengan menggunakan kaus berwarna merah muda dengan membawa tas kecil warna hitam, Fitri tiba-tiba sudah berada di atas menara SUTET di lokasi tersebut. Warga yang melihatnya segera meminta Fitria turun karena takut ia terjatuh.

Ketika sudah turun, Fitria yang akrab dipanggil Pipit mengungkapkan, dirinya tidak kapok memanjat menara-menara tinggi. Ia juga tidak jera ataupun takut meskipun pernah jatuh dan membuatnya patah tulang kaki beberapa waktu lalu.

"Waktu jatuh, saya enggak merasa sakit sama sekali. Kalau orang sakit kan pasti kapok ya. Kalau saya enggak sakit. Jadi enggak kapok deh naik ke tempat-tempat yang tinggi," kata Pipit.

Ia menuturkan, dirinya merasa bingung karena banyak orang yang melihatnya dari bawah saat sedang naik ke atas menara SUTET. Ia juga merasa malu kalau banyak warga yang menonton aksi nekatnya tersebut. Saat dikatakan orang yang menonton takut Pipit terjatuh, ia langsung tersenyum dan menanyakan apakah banyak orang yang sayang kepada dirinya. "Berarti banyak yang sayang sama Pipit ya," ujarnya.

Alasan Pipit mamanjat tiang SUTET kali ini karena tidak diizinkan bermain ke rumah saudaranya di daerah Daan Mogot. Selain itu, kelakuannya yang banyak menyusahkan warga lain itu dilakukannya sebagai bentuk protes. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur dan memanjat menara listrik untuk menenangkan pikiran.

"Waktu di atas tadi, Pipit senang, adem saja rasanya. Makanya tadi Pipit joget-joget di atas SUTET, terus ayun-ayun juga," kata Fitria sambil mempraktikkan tariannya saat memanjat tiang.

Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, kemampuan, minat, dan bakat anak seperti Pipit dapat dikembangkan. Ia bisa menjadi pemain sirkus andal atau seorang atlet olahraga Indonesia. "Makanya, harus ada perhatian khusus dari pemerintah untuk bisa mengembangkan bakat anak ini supaya kelebihan Fitri tidak hanya menyusahkan masyarakat dengan memanjat-manjat tiang SUTET seperti itu," kata Seto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com