Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintar Buat Skenario, Motif Pengasuh Bekap Bayi Didalami

Kompas.com - 05/02/2013, 13:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengakuan IA, pengasuh yang membekap bayi Rasya Elvino Azmi yang berusia lima bulan karena rengekannya, belum bisa memuaskan pihak penyidik. Terlebih lagi, IA mampu membuat skenario perampokan untuk menutupi perbuatannya.

"Upayanya (IA) membuat skenario perampokan itu kan dalam kesadaran penuh. Itu yang menjadi pertimbangan dari penyidik melakukan pendalaman, apakah memang karena panik ataukah memang direncanakan sebelumnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Selasa (5/2/2013) di Mapolda Metro Jaya.

Rikwanto juga mengatakan bahwa lanjutan penyelidikan akan mengetahui apakah ada motif lain dari kasus pembunuhan ini. "Apakah panik karena banyaknya pekerjaan rumah atau ada hal lain seperti adanya perselisihan dengan majikan atau ada permasalahan di luar," kata Rikwanto.

Sebelumnya, skenario IA pura-pura ada perampokan yang ikut menewaskan Rasya awalnya berjalan dengan baik. Banyak pihak memercayai telah terjadi perampokan di kediaman pasangan suami istri Ahmad Saefudin dan Riyanti (orangtua Rasya) yang terletak di Jalan Karet Pasar Baru Barat No 10 Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam kesehariannya, Ahmad dan Riyanti bekerja sebagai karyawan dan karyawati perusahaan yang bekerja dari pagi sampai sore hari. Saat kejadian yang sebenarnya dari kasus ini belum terungkap, tetangga korban, Aniawati, adalah orang yang pertama kali menemukan jasad korban telah terbujur kaku dengan mulut tersumpal di atas tempat tidur, sementara tersangka dalam posisi terikat.

Selama beberapa hari, tersangka (IA) sempat dirawat di RSAL Mintoharjo karena tersangka mengaku sempat mendapat penganiayaan dan mengalami trauma. Namun, dari penyidikan polisi, akhirnya terungkap IA membekap Rasya dengan kain karena tak tahan dengan rengekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com