Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Bayangan Ditertibkan, Penumpang Malah Kecewa

Kompas.com - 06/02/2013, 13:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak penertiban terhadap terminal bayangan di Jalan Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013) pagi, rupanya membuat penumpang kecewa. Sebab, tidak ada bus yang berhenti di jalan itu lantaran adanya petugas Dinas Perhubungan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar 15 petugas Dinas Perhubungan telah memantau titik di Jalan Ahmad Yani yang biasa menjadi terminal bayangan dan menyebabkan kemacetan. Semua bus dan mikrolet diinstruksikan tidak berhendi di jalan itu untuk mengurangi tumpukan kendaraan.

Aktivitas para petugas tersebut pun membuat para penumpang yang telah menunggu angkutan umumnya sejak sebelumnya gusar. Namun, tak ada yang bisa dilakukan para penumpang selain bergeser sedikit dari titik penertiban agar bus yang hendak ditumpanginya, mau berhenti.

"Kita sudah biasa nunggu di sini, jadi bingung juga ditertibin kayak gini kita naiknya dari mana," ujar Dede Mulyana (20), pemuda yang hendak pulang ke kampungnya di Sukabumi, Jawa Barat.

Sehari-hari, Dede tinggal sekaligus bekerja di salah satu hotel di daerah Mangga Besar, Jakarta Pusat. Setiap satu bulan sekali, pemuda lajang tersebut menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halaman. Jl Ahmad Yani pun menjadi satu-satunya titik yang paling strategis untuk menunggu bus yang mengarah ke kampungnya.

Kekecewaan juga dilontarkan penumpang lain bernama Leida Ika (25). Wanita yang bekerja di salah satu perusahaan multinasional di daerah Bekasi, Jawa Barat tersebut bahkan ragu upaya penertiban tersebut dapat berjalan baik. Ia yakin penertiban tersebut tidak berkelanjutan dan kemacetan lalu lintas tetap terjadi.

"Sama saja, lihat saja besok, pasti macet lagi. Ini ada penertiban ini saja macet panjang. Harusnya dibikin program yang relevan-lah," ujarnya.

Rahman Supandi, salah seorang petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur mengatakan, penertiban mendasarkan diri pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Penyeberangan.

Situasi yang terjadi, kata Rahman, bus yang kerap menjadikan Jalan Ahmad Yani menjadi terminal bayangan adalah bus-bus dengan rute Jakarta Utara menuju Bekasi dan Bogor, Jawa Barat. Demi mengangkut penumpang, sopir bus terpaksa melanggar trayek dengan keluar tol.

"Semua bus yang punya trayek di sini itu harusnya melewati jalan tol. Tapi, mereka bandel keluar, makanya kita tertibkan," ujarnya.

Rahman sebagai petugas di lapangan mengaku kesulitan menertibkan sopir-sopir nakal itu. Pasalnya, usai melakukan penertiban dan petugas meninggalkan lokasi, sopir-sopir nakal tersebut kembali menjadikan jalan itu layaknya terminal. Oleh sebab itu ia berharap penumpang dapat tertib dengan menumpang bus di terminal resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com