Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Adegan-adegan dalam Rekonstruksi Mutilasi Ancol

Kompas.com - 27/03/2013, 21:49 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses rekonstruksi kasus mutilasi Ancol dengan 27 adegan dilaksanakan, Rabu (27/3/2013) sore. Lancarnya proses reka ulang adegan pembunuhan sadis terjadi lantaran tersangka pelaku mutilasi, Alanshia (33), masih mengingat dengan baik detil pembunuhan yang dilakukannya.

"Tersangka kooperatif. Ia sangat mengingat item per item sehingga (rekonstruksi) berjalan lancar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi, usai rekonstruksi di Mediterania Marina Residence Ancol, Jakarta Utara, Rabu (27/3/2013). Adegan rekonstruksi dimulai dengan kedatangan korban Tonny Arifin Djonin (45) pada Senin (11/3/2013) sekitar pukul 19.00 WIB.

Tujuan kedatangan Tonny adalah menagih utang Rp 400 juta yang baru dibayar separuh oleh tersangka. Karena sudah akrab dengan tersangka, korban membuka sendiri pintu ruko dan langsung naik ke lantai tiga untuk menemui Alanshia.

Keduanya sempat berbincang akrab, dilanjutkan dengan bersama-sama menikmati narkoba jenis shabu. Senda gurau keduanya kemudian memanas dan menjurus pertengkaran. "Korban sempat memegang cutter dan mengancam akan membunuh korban jika tidak segera membereskan utangnya," terang Daddy.

Percecokan dan saling ancam kemudian berlanjut dengan perkelahian. Korban memegang cutter, sedangkan tersangka mengambil kabel yang terdapat di lokasi tersebut. Dalam pergulatan keduanya, tersangka berhasil menjerat leher korban dan melilitkan kabel hingga korban kehabisan nafas. "Tubuhnya sempat digerak-gerakkan tapi korban sudah tidak bergerak lagi," sambung Daddy.

Tubuh korban kemudian disembunyikan di balik gorden di lantai tiga ruko. Saat itu, Alanshia harus membereskan ruangan lantaran ada seseorang yang datang bertamu. Karena terburu-buru, tersangka langsung melemparkan kunci ruko dari jendela di lantai 3 kepada Sio Lung (26), warga negara Malaysia, nama sang tamu yang menanti di depan pintu.

Sio Lung yang biasa disapa Alung membuka sendiri pintu ruko dan masuk menemui Alanshia. Sekitar 20 menit berselang datang seorang tamu lainnya bernama Asiang (30), yang juga warga negara Malaysia.

Menurut Daddy, keduanya juga datang menemui Alanshia dalam urusan utang-piutang. Sekitar pukul 22.00 WIB kedua tamu Alanshia meninggalkan ruko. Dari rekaman CCTV di kompleks ruko, Alanshia terlihat sibuk selama hampir tiga jam setelah kunjungan kedua WNA itu.

Diduga, saat itulah ia melakukan mutilasi jasad Tonny. Mula-mula, tersangka ingin membakar tubuh korban dengan menggunakan alat bakar listrik. Namun prosesnya tidak berjalan sesuai rencana karena tubuh korban tidak meleleh. Tersangka lantas mengambil alat potong besi yang dimilkinya dan memotong tubuh korban. "Mula-mula kepala korban yang dipisahkan dari tubuhnya," kata Daddy.

Mutilasi dilakukan di lantai satu. 11 potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam sebuah koper, dua kardus, dan lima kantong plastik. Kardus dan koper disimpan di bagian belakang lantai satu, sedangkan kantong plastik disembunyikan di atas plafon lantai satu. Keesokan harinnya, Selasa (12/3/2013), Alanshia melarikan diri ke Surabaya.

Potongan-potongan tubuh korban baru ditemukan pada Rabu (13/3/2013) malam. Alanshia ditangkap petugas kepolisian di Surabaya pada Kamis (14/3/2013).

Proses rekonstruksi ini dimulai pukul 14.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 16.10 WIB. Tiga saksi dalam kasus ini berhalangan hadir sehingga perannya digantikan tiga penyidik.

Hingga saat ini, Alanshia masih menjadi tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan sadis tersebut. Keterkaitan korban dan pelaku dengan bisnis narkoba jaringan internasional narkoba masih diselidiki.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Mutilasi di Ancol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com