Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Mutilasi Ancol Bandar Narkoba

Kompas.com - 28/03/2013, 06:07 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Korban dan tersangka pelaku dalam kasus mutilasi Ancol sempat melakukan pesta narkoba jenis sabu sebelum peristiwa sadis itu terjadi. Menurut pengacara tersangka Alanshia (33), narkoba tersebut berasal dari korban Tonny Arifin Djonim (45).

"Itu (sabu) barang korban. Dia kan bandar (narkoba)," ungkap Hendrayanto, kuasa hukum Alanshia, di lokasi rekonstruksi, Ruko 26D Mediterania Marina Residence Ancol, Jakarta Utara, Rabu (27/3/2013).

Menurut Hendra, status itulah yang menyebabkan pihak kepolisian kesulitan mengusut dugaan bisnis narkoba di balik pembunuhan Tonny. Ia menduga istri korban, Merlina Suparmin, mengetahui atau bahkan terkait dengan bisnis tersebut. Itulah sebabnya, perempuan yang sebelumnya melaporkan hilangnya sang suami tersebut saat ini tak jelas keberadaannya.

"Makanya, istri dan keluarga korban kan menghilang," kata Hendra.

Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi membenarkan adanya pesta narkoba sebelum pembunuhan terjadi. Ia membenarkan sabu yang dikonsumsi Tonny dan Alanshia dibawa oleh Tonny.

Daddy juga mengakui, terhambatnya penyelidikan terkait kasus narkoba disebabkan menghilangnya para saksi. "Keterlibatan narkoba masih kami selidiki," kata Daddy.

Kasus mutilasi Ancol terungkap berawal dari laporan Merlina ke Polsektro Penjaringan tentang hilangnya sang suami, Tonny Arifin Djonim. Dari keterangan Merlina, Tonny diketahui terakhir mendatangi rekannya di Ruko 26D Mediterania Marina Residence untuk menagih utang.

Di alamat itulah Tonny dihabisi. Sebelas potongan tubuh Tonny baru ditemukan pada Rabu (13/3/2013) malam. Sementara tersangka pelaku, Alanshia, dibekuk di Surabaya pada Kamis (14/3/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com