Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bekuk Pimpinan Kapak Merah

Kompas.com - 06/04/2013, 23:39 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menggelar operasi premanisme dan berhasil membekuk salah seorang dedengkot geng Kapak Merah, kelompok perampok bersenjata tajam yang kerap beraksi di jalan raya.

"Mereka beraksi saat anggota sedang melakukan razia preman. Pimpinannya berhasil dibekuk," kata Kepala Satreskrim Polrestro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi di Mapolrestro Jakut, Sabtu (6/4/2013).

Kasat Reskrim menjelaskan, pimpinan Kapak Merah berinisial MN(40) itu diamankan saat sedang menyatroni korbannya di Jalan Cilincing, pada Jumat (5/4/2013).

Bersama lima orang kawannya, MN membuntuti mobil yang dikemudikan Nanang Lala (22). Mereka lantas menggedor-gedor kaca mobil korban seraya mengancam korban dengan kapak.

Pria asal Lampung itu ketakutan dan akhirnya berhenti untuk memenuhi permintaan kelompok Kampak Merah yang akhirnya menggondol sejumlah barang milik Nanang, antara lain, uang tunai senilai Rp 1,5 juta, ponsel merek Cross, dan sejumlah perhiasan.

Aksi tersebut terlihat petugas yang sedang melakukan operasi di kawasan tersebut. Polisi kemudian mengejar kawanan perampok itu dan MN bersama seorang rekannya bisa dibekuk.

"Satu orang anak buahnya yang membawa senjata tajam juga ditangkap," kata Daddy.

Kepada penyidik, MN mengaku sudah 40 kali melancarkan aksinya dalam dua tahun terakhir. Lokasi operasi mereka adalah jalan-jalan raya di wilayah Jakarta Utara.

Dari tangan MN disita sebilah kapak berwarna merah yang menjadi simbol kelompok tersebut. Selain kelompok Kapak Merah, polisi juga membekuk 23 penjudi, seorang pemilik sabu, satu pelaku curas, dan 68 preman jalanan.

Kabag Ops Polres Metro Jakut, AKBP Alan Satya menjelaskan razia itu merupakan bagian dari Operasi Cipta Kondisi. Selain pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) dan perjudian, operasi ini juga menyasar kelompok pengganggu ketertiban umum, yakni preman dan pak ogah.

"Operasi seperti ini akan rutin digelar," pungkas Alan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com