Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia

Kompas.com - 08/04/2013, 13:38 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Obat tradisional sebagai warisan budaya bangsa, saat ini telah berkembang pesat serta mempunyai peranan penting dalam sistem kesehatan nasional dan peningkatan perekonomian masyarakat. Tetapi berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), ada beberapa obat tradisional yang beredar mengandung bahan kimia obat.

Pada Jumat (5/4/2013) badan pengawas BPOM berhasil menemukan obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat di dua tempat, di Kecamatan Cisauk, Tanggerang. Di tempat pertama, BPOM berhasil menemukan 109 drum dengan isi masing-masing 125 liter obat tradisional yang dicampur dengan Venilbutazon.

"Pada penemuan kedua, kami menemukan jamu untuk pegel linu ditambah dengan Sildenavil, atau obat kuat. itu digerus lalu dicampurkan ke dalam adonan tadi," kata Lucky S Slamet, Kepala BPOM ketika ditemui di kantor BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2013).

Temuan obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat di Tanggerang itu, ditaksir mencapai sekitar Rp 3 miliar. Angka ini jauh meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Sepanjang periode 2012, nilai dari hasil temuan obat tradisional yang mengandung bahan kimia yaitu sebesar Rp 1,4 miliar. Untuk itu, Lucky telah membuat langkah-langkah pencegahan, seperti melakukan evaluasi sebelum produk itu beredar. Selain itu pihaknya akan bekerjasama dengan listas sektor, dalam kaitan ini ialah penegak hukum.

"Pemberdayaan masyarakat itu sendiri juga penting. Agar masyarakat dapat melindungi dirinya sendiri dari bahan kimia obat," ujarnya.

Lucky mengimbau, agar masyarakat lebih teliti lagi memilih obat-obat tradisional. Pihaknya saat ini sudah bekerjasama dengan para penjual jamu gendong agar mereka tidak membeli sembarang obat. Pihaknya juga sudah menempelkan stiker tanda jamu sehat di bakul jamu gendong tersebut. Saat ini terdapat. 300.000 penjual jamu gendong yang ada di seluruh Indonesia.

"Membedakannya gampang. Misalkan kami minum jamu pegel linu, lalu pegel linunya itu langsung hilang, justru itu mengandung bahan kimia obat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com