Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Izin SBY untuk Revitalisasi Kota Tua

Kompas.com - 11/04/2013, 13:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sangat serius ingin merevitalisasi kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, untuk menjadi salah satu ikon dan tempat wisata unggulan di Ibu Kota. Sebagai upayanya, secara langsung dia meminta izin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merealisasikan rencana tersebut.

"Kota Tua di Jakarta itu bukan emas, tapi intan. Saya sudah minta izin ke Presiden untuk minta itu. Kalau bisa di-manage karena melibatkan semua, BUMN dan swasta," kata Jokowi, di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Kamis (11/4/2013).

Jokowi mengatakan, berdasarkan pengalamannya mengunjungi sejumlah negara di Eropa dan Asia, pemerintah di beberapa negara itu rela mengucurkan dana triliunan rupiah untuk merevitalisasi kawasan kota tuanya. Dengan begitu, kawasan kota tua menjadi lebih terkelola, menjadi daya tarik turis mancanegara dan menambah pemasukan yang signifikan.

"Di Turki (kota tua) jadi daya tarik, di China juga. Bahkan Rusia mengeluarkan Rp 3,5 triliun untuk rehabilitasi kota tuanya. Kita ini sama, Kota Tua kita paling besar di Asia Tenggara," ujarnya.

Kawasan Kota Tua rencananya juga akan dijadikan sebagai sebuah kawasan creative public space. Selain itu, penataan pedagang kaki lima (PKL) juga akan dilakukan dan dibagi menjadi empat cluster. Cluster pertama diletakkan dekat dengan Kantor Pos merupakan kumpulan makanan yang memerlukan pengolahan. Sedangkan, cluster dua di dekat Cafe Batavia untuk nonpangan seperti aksesori dan pakaian. Cluster tiga untuk makanan di dekat Bank Mandiri dan cluster empat di dekat Kali Besar Timur untuk makanan siap saji.

Berita terkait, baca :

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com