Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Terik dan Hujan Lebat, Fransiscus Tetap di SUTET

Kompas.com - 18/04/2013, 16:37 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Walau panas terik maupun hujan disertai angin kencang, Fransiscus Agustinus masih tetap teguh dengan pendiriannya untuk tetap berada di atas saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Pria 44 tahun tersebut tetap akan berada di atas SUTET sampai tuntutannya dipenuhi.

Fransiscus menuntut agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera mengganti rugi atas pembebasan lahan seluas 2,5 hektar untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga panas uap bumi yang berada di Flores. Aksi yang sudah beberapa kali dilakukan Fransiscus ini sangat berbahaya. Selain bisa terjatuh dari ketinggian 50 meter, pria kelahiran 23 Juni 1968 ini rawan terkena sengatan aliran listrik berdaya 150.000 volt, terlebih saat hujan lebat seperti saat ini.

Kamis (18/3/2013), Wakapolsek Metro Senen Ajun Komisaris Indriani mengatakan, pihaknya saat ini tidak bisa berbuat apa-apa selain memantau Fransiscus selama 24 jam. Saat ini, terdapat tiga sampai empat polisi yang selalu berjaga di bawah SUTET itu berdiri.

"Yang kami bisa perbuat adalah memantau," ujarnya di Mapolsek Metro Senen, Kamis (18/4/2013).

Pada Selasa (16/4/2013), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sudah melihat langsung dan membujuk Fransiscus untuk turun. Dahlan berjanji akan membantu mencarikan jalan keluar untuknya. Akan tetapi, hal tersebut tak kunjung membuat Fransiscus turun.

Fransiscus mulai melakukan aksinya pada Senin (15/4/2013) sekitar pukul 07.00. Artinya, sampai saat ini, sudah empat hari pria kelahiran Flores itu bertahan di puncak SUTET yang berada di depan Pasar Senen ini. Menurut Maria Kristina, salah seorang keluarga Fransiscus, saudaranya itu membawa sebuah tas untuk membawa perbekalan makanan dan minuman untuk bertahan selama di atas SUTET.

"Dia hanya bawa tiga buah roti dan dua botol air mineral," kata Maria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com