Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi, Teroris Bom Pusat Reaktor Nuklir

Kompas.com - 23/04/2013, 13:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Kawanan teroris menyerang Pusat Reaktor Nuklir di lingkungan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (23/4/2013). Mereka berhasil meledakkan bom di rumah pompa. Kemudian, bom kedua meledak keras dan menghancurkan pos penjagaan. Hal itu merupakan simulasi penindakan terorisme yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Pusat Reaktor Nuklir.

"Bom di rumah pompa menimbulkan kebocoran radiokatif berbahaya di sekitar lokasi nuklir," kata Koordinator Simulasi BNPT Mayor CZI Robert Eryanto, saat memberi keterangan simulasi.

Sekelompok teroris juga menyandera para ahli nuklir Indonesia yang sedang melakukan penelitian. Tak lama setelah itu, tim antiteror Polri melakukan penyergapan ke lokasi. Baku tembak pun terjadi antara petugas dan pelaku yang tidak mau menyerahkan diri. Setelah baku tembak itu, kawanan teroris yang berjumlah enam orang berhasil dilumpuhkan.

Pembagian tugas dilakukan antara tim dari Polri dan TNI. Pemadam kebakaran dan tim dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) juga langsung diturunkan setelah pelaku teroris ditangkap. Untuk menghindari bahaya radiasi pada tubuh, pelaku dan petugas kemudian disterilkan dengan mencuci kaki dan membuka pakaian mereka.

"Mereka melakukan proses pembersihan dari kontaminasi radioaktif," kata Robert.

Tak hanya itu, kendaraan yang memasuki lokasi juga disemprot dengan air bersih agar steril dari bahaya radiasi. Proses itu pun selesai setelah semua dinyatakan aman terkendali dari kontaminasi radioaktif. Robert menjelaskan, ada sekitar 300 personel yang terlibat dalam simulasi itu. Simulasi berlangsung selama lebih kurang satu jam mulai pukul 10.00.

Simulasi yang bekerja sama dengan BATAN, BAPETEN, dan International Atomic Energi Association (IAEA) dilakukan untuk meningkatkan kualitas penanganan terorisme di Indonesia. Sebab, teroris dapat menyerang siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com