Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Janji Jokowi di Kampung Betawi...

Kompas.com - 19/05/2013, 12:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Senah (51) serta beberapa orang tua lain tampak sibuk di dapur. Anak-anaknya mondar-mandir membawa piring berisi aneka makanan, entah soto Betawi, laksa, ataupun bir pletok, ke meja warung milik Senah di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Sebagai warga keturunan asli Betawi, Senah merasa punya kewajiban untuk menjaga kebudayaan asli Jakarta itu. Apalagi, kampung Setu Babakan merupakan pusat kebudayaan Betawi. Putri tunggal asli Betawi itu mengatakan, aktivitas yang dilakukan di warung makannya itu tidak hanya demi menyambung hidup keluarga, tapi juga menjaga kebudayaan  Betawi, khususnya di Setu Babakan.

Waktu itu, Rabu (15/5/2013) kira-kira pukul 09.00, Senah, anak, dan para pegawainya disibukkan oleh beragam pesanan makanan. Maklum, hari itu diselenggarakan pelantikan Wali Kota Jakarta Selatan, yang turut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Warga di sana bukan main sibuknya mempersiapkan acara itu.

Berjarak sekitar 50 meter dari panggung acara, warung Senah ikut kecipratan rezeki karena banyaknya pengunjung di acara itu. Ramainya pengunjung di warung itu sangat disyukuri oleh Senah, tiga anak, empat cucu, serta tiga pegawainya. Tidak setiap hari warung Senah mengalami hal seperti itu. Di hari biasa saja, warungnya kerap sepi sehingga ia lebih sering selonjoran di kursi warung daripada memasak di dapurnya.

"Kalau ada acara-acara begini senang, rame soalnye," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com di warungnya di Setu Babakan.

Karena kondisi warungnya yang kadang ramai, kadang sepi, Senah harus mengatur pengeluarannya sebaik mungkin. Pada masa-masa sepi di hari kerja, Senah menggunakan uang hasil jualan untuk memenuhi kebutuhan hidup pada hari itu juga. Syukur kalau ada sisa lebih. Di akhir pekan, ketika ia meraup untung lebih dari usahanya, ia gunakan sisa keuntungan itu untuk menabung. Tabungan itulah yang digunakannya untuk menata warung, yang semula berupa bedeng kecil pada tahun 1990, kini menjadi warung seluas 10 meter persegi.

Tiga masa Gubernur DKI Jakarta telah dilewati Senah sepanjang menjadi salah seorang penjaga kebudayaan Betawi di Kampung Setu Babakan. Sutiyoso, gubernur yang pertama kali meresmikan Setu Babakan sebagai cagar budaya Jakarta, penerusnya Fauzi Bowo dan kini Joko Widodo. Di era ketiganya juga, Setu Babakan mengalami kondisi pengunjung pasang surut tak tentu.

"Tahun 1998 mulai ramai di sini pada ngadep setu, minum, makan, berkumpul dah. Tapi tahun 2000 sudah merosot drastis. Soalnya enggak ada hiburan, (hanya ada) air doang, ya, bosan," kata Senah.

Wanita yang mengidolakan komedian Betawi, Mpok Nori, itu mengatakan, kalaupun ada acara hiburan di Setu Babakan, peminatnya tidak terlalu banyak. Pertunjukan marawis, topeng, lenong, samrah, silat Betawi, dan kesenian lain yang digelar secara bergilir di kawasan itu lama-kelamaan ditinggal penonton. Senah menyebutkan, faktor monoton dan kurang dikemas modern membuat pengunjung bosan dan meninggalkan Setu Babakan sebagai tujuan berlibur.

Kini kabar baik muncul setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan dana sebesar Rp 290 miliar untuk revitalisasi Setu Babakan. Revitalisasi ini dilakukan mulai 2013 dan selesai pada 2014 mendatang. Sejuta harapan pun muncul di benak Senah. Harapan untuk menghidupkan kampungnya kembali dari keterseok-seokan selama ini.

"Tapi kan Jokowi katenye mau revalasi-revalasi (revitalisasi) ape deh tuh, kagak ngarti. Jadi mau dibenerin nih kampung, biar yang datang banyak. Kita mah nunggu aje kapan jadinya," ujarnya.

Saran untuk Jokowi

Wanita yang pernah mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat itu memberi saran kepada Jokowi yang ingin merevitalisasi kampung Setu Babakan. Ia berharap Jokowi tidak membuat penduduk Setu Babakan terlena dengan pemberian dana, misalnya dengan perbaikan rumah dan kondisi fisik kampung. Senah berpendapat, pemerintah cukup mengondisikan hiburan di sana agar menarik minat pengunjung.

"Masalah perbaikan rumah ini, ya kite yang kerjain dari penghasilan kite. Masa buat rumah ini kite minta-minta ke orang. Pemerintah cukup bikin hiburan aje, biar berkembang juga kite," ujarnya.

Senah mengimpikan, suatu saat Setu Babakan menjadi salah satu pusat hiburan interaktif lengkap dengan karakter Betawi bagi anak muda, orang dewasa, keluarga, dan anak-anak. Apalagi bisa bersaing dengan pusat-pusat perbelanjaan, kafe, serta tempat hiburan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com