Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelan tapi Pasti, Waduk Pluit Mulai Terlihat

Kompas.com - 23/05/2013, 15:25 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Deru empat mesin backhoe terus terdengar di bantaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Kerja tiada henti itu telah menampakkan hasil nyata, kini wajah Waduk Pluit mulai terlihat lebih jelas.

Mesin backhoe tersebut diletakkan di bantaran waduk, terlihat seperti mengapung di tepi waduk. Padahal, tangan besi itu tidak mengapung, tetapi menyentuh dasar waduk yang sudah dangkal tertutup lumpur di sisi timur. Roda mesin yang berupa rantai besar dari besi untuk menjalankan mesin tersebut memiliki ketinggian sekitar dua meter. Artinya, kedalaman waduk itu tidak sampai dua meter karena tidak seluruh roda mesin itu tertutup air.

Waduk Pluit seharusnya memiliki kedalaman sepuluh meter. Namun, karena terus mengalami pendangkalan, kini kedalamannya hanya antara satu dan tiga meter. Waduk ini memiliki luas 80 hektar, kini 20 persennya telah diokupasi oleh rumah-rumah liar di bantarannya.

Pengerukan ini mulai dikerjakan pada Februari lalu, tepatnya setelah banjir besar melanda kawasan Pluit pada awal tahun ini. Waktu itu, rumah-rumah yang berada di bantaran waduk nyaris menghilang tertutup air. Waduk Pluit berubah layaknya tempat pembuangan sampah raksasa, fungsinya sebagai waduk sudah tidak dapat disandangnya.

Selain sampah, penyempitan lahan oleh pembangunan rumah atau bangunan lain di bantarannya menjadi salah satu penyebab kawasan ini tak lagi berfungsi maksimal menjadi kantong air. Itu sebabnya kawasan tersebut kerap dilanda banjir besar.

Karena itulah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pemimpin Gubernur DKI Joko Widodo bertekad mengembalikan fungsi waduk seperti semula. Lumpur dan tanah yang menutupi waduk terus-menerus dikeruk, dan akhirnya air di dalam waduk mulai terlihat. Tumpukan sampah yang menyelimuti badan waduk akhirnya mulai menghilang.

"Sebelum dikeruk, isinya sampah semua ini. Baru kali ini saya lihat waduknya," kata Sukoco Daulat, seorang penjaga warung makan di pinggir Waduk Pluit, tepatnya di depan eks lapangan futsal di sisi timur waduk, Kamis (23/5/2013).

Sukoco berharap agar pengerjaan normalisasi waduk itu cepat terselesaikan. "Agar tidak banjir lagi," ujarnya.

Saat ini waduk itu masih dipenuhi eceng gondok dan endapan lumpur. Mesin-mesin berat terus melakukan pekerjaan besar mengeruk lumpur agar waduk ini semakin jelas terlihat. Sementara itu, beberapa petugas keamanan dari kepolisian terlihat memantau dan menjaga proses pengerjaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com