Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tidak Diantisipasi, Tangsel Bisa Sepadat Jakarta

Kompas.com - 13/06/2013, 15:50 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Pertumbuhan penduduk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat sebagai yang terbesar se-Provinsi Banten. Hal ini harus segera diantisipasi. Jika tidak, kepadatannya akan menyerupai DKI Jakarta.

"Laju pertumbuhan penduduk di Kota Tangsel mencapai 4,7 persen per tahun. Itu pertumbuhan terbesar di Provinsi Banten," kata Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel, saat acara sosialisasi program Keluarga Berencana Kesehatan (KB-Kes), di Lapangan PTP Nusantara VIII, Cilenggang, Serpong, Kamis (13/6/2013).

Berdasarkan data statistik, kata Benyamin, pada 2005-2006, jumlah penduduk di kota pemekaran Kabupaten Tangerang itu mencapai 900.000 jiwa. Namun, sejak 2008, jumlah penduduk itu melonjak menjadi di atas 1 juta jiwa. Bahkan, pada 2012, jumlahnya sudah mencapai 1,3 juta jiwa.

"Prediksi data statistik pada 2030 jumlah penduduk di Kota Tangsel ini akan mencapai 3 juta jiwa," ujarnya.

Pertumbuhan penduduk yang cepat itu, kata Benyamin, disebabkan arus urbanisasi yang besar dalam beberapa tahun terakhir. "Sebagai daerah hunian, banyak warga dari Jakarta yang pindah ke Tangsel ini. Karena itu, terjadi pertumbuhan penduduk yang besar," imbuhnya.

Karena itu, lanjut Benyamin, laju pertumbuhan penduduk itu harus diantisipasi supaya tidak melambung tinggi. "Jika dibiarkan terus, itu akan sangat mengkhawatirkan," ujarnya.

Menurut Benyamin, jumlah penduduk yang sangat banyak di Kota Tangsel yang memiliki luas 147 km persegi bisa berdampak negatif bagi perkembangan sosial dan ekonomi kota tersebut. "Jumlah penduduk ini harus dikendalikan. Jika tidak, akan sangat padat," ujarnya.

Pengendalian penduduk itu, kata Benyamin, dilakukan dengan berbagai cara, seperti program KB, yang telah terbukti sukses pada era Orde Baru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com