JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo berjanji akan mengurus nasib tertundanya pemberian gaji penjaga pompa air Jakarta Utara. Menurutnya, hal itu hanya masalah administrasi.
"Pasti nanti saya urus, saya teken masalahnya," ujar Jokowi seusai memberi kuliah umum mahasiswa di STIKOM Interstudi, Rabu (19/6/2013).
Meski tidak mengetahui duduk permasalahannya, mantan Wali Kota Surakarta itu meyakini masalah itu hanya masalah ketidaklengkapan administrasi. Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen dalam membayar setiap pekerja harian lepasnya.
"Birokrasi selalu begitu. Kurang ini itu, itu kan sisi administrasinya kurang lengkap sehingga mesti dikembalikan ke Dinas Keuangan. Kalau kita main potong nanti melanggar aturan," lanjut Jokowi.
Sebelumnya, sejumlah penjaga pompa air di wilayah Jakarta Utara mengaku belum mendapat upah sejak tiga bulan terakhir. Sesuai aturan, para pekerja harian lepas itu menerima Rp 2,2 juta tiap bulan dari Dinas Pekerjaan Umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.