Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan protes kepada para aktivis, tokoh-tokoh mahasiswa dan tokoh BEM untuk mengingatkan mahasiswa yang berdemo di Jalan Diponegoro agar tidak melakukan tindakan yang anarkis, terutama kepada pengguna jalan yang tengah melintas.
"Para mahasiswa harus mengingat bahwa mereka adalah agen perubahan, bukan preman jalanan. Jika mereka bertindak semena-mena kepada pengendara yang melintas, bukan mustahil mahasiswa akan dimusuhi masyarakat," ujar Neta dalam pesan singkatnya, Kamis (20/6/2013).
Neta menambahkan, Jalan Diponegoro merupakan jalan yang sangat strategis dan vital. Pada jalan itu terdapat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dalam kondisi apapun, bahkan dalam kondisi perang sekalipun, akses jalan menuju rumah sakit tidak boleh ditutup.
"Tindakan menutup akses jalanan ke rumah sakit adalah tindakan yang tidak berprikemanusiaan," kata Neta.
Para mahasiswa dari sejumlah universitas yang berada di sekitar Jalan Diponegoro melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dengan menutup jalan dan membakar ban. Aksi ini bahkan berujung bentrokan dengan aparat kepolisian.
Selain menutup jalan yang menyebabkan kemacetan panjang, generasi penerus bangsa itu juga memukuli dan menimpuki kendaraan yang melintas. Polisi terpaksa harus membubarkan aksi mereka dengan menembakkan gas air mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.