Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Amankan Demo, Kami Tak Bawa Senpi dan Peluru Tajam

Kompas.com - 22/06/2013, 10:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian menegaskan bahwa menurut standar operasional prosedur (SOP), para anggotanya tidak diperkenankan menggunakan senjata api ataupun peluru tajam dalam menangani setiap aksi unjuk rasa ataupun berbagai demonstrasi. Petugas kepolisian yang melakukan pengamanan jalannya aksi hanya membawa tameng dan perlengkapan antihuru-hara (PHH).

"Sudah beberapa kali Polda melakukan pengamanan demo atau unjuk rasa di mana pun di Jakarta dan sekitarnya, (anggota) tidak diperbolehkan membawa senjata api dan amunisinya, dan hanya membawa tameng serta perlengkapan PHH," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, (22/6/2013).

Rikwanto mengatakan, sebelumnya, anggota kepolisian yang melakukan pengamanan aksi unjuk rasa sudah melalui pemeriksaan ketat. Menurutnya, hal ini juga sesuai dengan SOP dan arahan dari Kapolri dan Kapolda.

"Jadi, sampai saat ini dan ke depan, tidak ada senjata api dan peluru tajam dalam penanganan demo atau unjuk rasa," ujar Rikwanto.

Sebelumnya diberitakan, sebuah selongsong peluru tajam ditemukan warga setelah aksi unjuk rasa dibubarkan di kampus IISIP di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari. Selongsong peluru berwarna emas dengan ukuran sekitar 2 sentimeter itu pun diberikan kepada mahasiswa.

Unjuk rasa dilakukan mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Polisi dan mahasiswa pun terlibat bentrok. Kericuhan pun meluas tidak hanya antara mahasiswa dan polisi, tetapi juga antara warga sekitar dan polisi. Kericuhan baru reda sekitar pukul 03.00 WIB. Baik mahasiswa, warga, maupun polisi kemudian masing-masing menarik diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

    Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

    Megapolitan
    Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

    Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

    Megapolitan
    Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

    Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

    Megapolitan
    Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

    Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

    Megapolitan
    Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

    Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

    Megapolitan
    Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

    Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

    Megapolitan
    4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

    4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

    Megapolitan
    Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

    Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

    Megapolitan
    Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

    Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

    Megapolitan
    Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

    Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

    Megapolitan
    Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

    Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

    Megapolitan
    Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

    Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

    Megapolitan
    Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

    Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

    Megapolitan
    Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

    Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

    Megapolitan
    Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

    Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com