Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok Siang Jokowi Tentukan Tarif Baru Angkot

Kompas.com - 24/06/2013, 18:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memutuskan tarif baru angkutan kota, Selasa (25/6/2013) besok. Pemprov DKI tinggal menunggu hasil rapat pleno Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan atau Organda.

"Pleno mereka (Organda) besok pagi. Jadi begitu siang langsung saya panggil dan ditentukan," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada para wartawan di Balaikota, Senin (24/6/2013).

Mantan Wali Kota Surakarta itu mengatakan, penyesuaian tarif baru angkutan kota di Jakarta merupakan kesepakatan antara tiga pihak, yaitu Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Organda, serta Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Penentuan tarif ini disesuaikan dengan batas maksimal pemerintah pusat.

Sejauh ini, Jokowi baru menerima usulan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan DTKJ. Dishub DKI telah melakukan survei komponen-komponen yang memengaruhi kenaikan tarif angkot, misalnya harga bahan bakar minyak, suku cadang, dan gaji sopir. Komponen yang sama juga ditelaah oleh DTKJ. Ia mengumumkan tarif baru itu jika seluruh pembahasan dari semua pihak yang berkepentingan sudah final.

"Artinya, kita melihat ada kebijakan pemerintah pusat, hitung-hitungan Organda, hitung-hitungan Dishub, hitung-hitungan DTKJ. Kita aduk-aduk, kita goreng, lalu kita sahkan," ujarnya.

Jokowi mengatakan, pembahasan cukup panjang itu dilakukannya untuk benar-benar memutuskan tarif baru angkutan kota yang ideal. Di satu sisi, Jokowi tidak mau masyarakat terbebani, di sisi lain, ia tidak mau pengusaha berkeberatan.

Penyesuaian tarif angkot ini dilakukan setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak mulai Sabtu (22/6/2013) pekan lalu. Organda DKI telah memperkirakan kenaikan tarif sebesar 30 persen, tetapi kepastian kenaikan tarif ini masih harus sesuai kesepakatan dengan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

    Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

    Megapolitan
    Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

    Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

    Megapolitan
    Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

    Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

    Megapolitan
    Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

    Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

    Megapolitan
    Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

    Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

    Megapolitan
    Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

    Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

    Megapolitan
    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Megapolitan
    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Megapolitan
    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Megapolitan
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

    Megapolitan
    Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

    Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

    Megapolitan
    Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

    Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

    Megapolitan
    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

    Megapolitan
    Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

    Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

    Megapolitan
    Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

    Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com