"Tadi saja sudah ada ancaman. Ada tadi teman saya yang ditelepon istrinya, katanya di rumahnya sudah ada orang, mereka minta supaya kita tidak melakukan aksi," kata Acril.
Acril mengatakan, salah satu ancaman itu adalah pemecatan bagi mereka yang melakukan demonstrasi. Ancaman, lanjut Acril, disampaikan dengan cara langsung atau melalui pesan singkat.
Menurut Acril, total sudah ada 137 pekerja yang dipecat oleh perusahaan outsourcing-nya karena melakukan demonstrasi. Namun, Adril mengaku tidak takut dengan ancaman-ancaman itu.
"Terakhir kita melakukan aksi di Juanda pada tahun 2008. Setelah aksi itu, besoknya ada 48 orang di PHK," jelas Acril.
"kami tidak takut. Kami akan terus berjuang. Kalau tidak, sama saja nantinya kami akan di PHK-PHK juga," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.