Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Rugi Terlalu Murah, Warga Ulujami Tolak Pembebasan Lahan

Kompas.com - 25/06/2013, 18:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Warga Kelurahan Ulujami tidak menyetujui penawaran harga ganti rugi lahan yang diajukan oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Selatan untuk pembebasan lahan normalisasi Sungai Pesanggrahan. Warga menilai harga yang ditawarkan masih terlalu rendah.

Hal itu disampaikan oleh 45 orang perwakilan warga Ulujami yang hadir dalam pertemuan dengan P2T Jaksel di Kantor Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2013). Warga menolak pembebasan lahan dengan nilai ganti sebesar nilai jual obyek pajak (NJOP).

"Masing-masing tanah di lingkungan RT kami saja berbeda NJOP-nya, dari Rp 1,1 juta hingga 1,4 juta," kata Ketua RT 08/RW 07 Ulujami Karsan (63).

Karsan mengatakan, warga menginginkan agar harga ganti rugi di dalam satu permukiman disamaratakan, yaitu sebesar Rp 1,5 juta per meter persegi. Hal serupa juga diutarakan oleh salah seorang warga RT 10/RW 05, Didin (50). Didin tidak puas dengan hasil inventarisasi yang dilakukan tim P2T terhadap lahannya.

"Tanah saya 445 meter persegi hanya dihargai NJOP Rp 1,3 juta per meter. Saya ingin Rp 1,5 juta per meter persegi dan inventarisasi ulang karena ada bangunan yang belum dihitung," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris P2T Jakarta Selatan Shita Damayanti mengatakan bahwa warga memiliki hak untuk menolak hasil musyawarah penawaran harga tahap pertama ini. Ia mengatakan, P2T akan melakukan inventarisasi ulang dan penawaran harga lanjutan.

"Tapi untuk yang setuju, langsung kita proses untuk pembayaran segera," kata Shita.

Kelurahan Ulujami merupakan salah satu wilayah di Jakarta Selatan yang dilakukan proses musyawarah penawaran harga untuk normalisasi sungai. Ada 45 bidang dengan luas 4 hektar yang rencananya dibebaskan di wilayah tersebut.

Normalisasi sungai-sungai besar yang melewati Kota Jakarta terus dilakukan sebagai langkah membebaskan Ibu Kota dari ancaman banjir. Dampaknya, beberapa permukiman warga, terutama yang berada di pinggir sungai, mau tidak mau terkena proyek normalisasi sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com