Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Kecil Kian Terjepit

Kompas.com - 26/06/2013, 09:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mengakibatkan kenaikan tarif angkutan perkotaan menjadi Rp 3.000 dan bus transjakarta Rp 5.000. Hal ini akan berdampak terhadap masyarakat yang pendapatannya rendah.

Dampaknya sangat menyusahkan rakyat kecil karena tidak hanya biaya transportasi yang naik, tapi harga sembako di pasar juga ikut naik. Apalagi, kenaikan tarif transportasi berlangsung pada saat menjelang bulan Ramadhan sehingga akan semakin memberatkan masyarakat, terutama yang berpenghasilan tidak tetap dan bekerja serabutan.

Demikian pula engan kenaikan tarif bus transjakarta dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000 yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan tarif angkutan perkotaan hanya Rp 500 sampai Rp 1.000. Padahal, bus transjakarta dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Memang sangat terasa bagi masyarakat. Tapi, mungkin pemerintah melihat bus transjakarta untuk kelas menengah sehinggak kenaikannya tarifnya lebih tinggi dibandingkan angkit.

Dampak lain, menurut saya, adalah semakin banyaknya masyarakat yang memilih menggunakan sepeda motor sehingga akan menambah kemacetan di Jakarta. Masyarakat akan mencari jalan keluar untuk mengantisipasi kenaikan tarif angkutan perkotaan. Pasti masyarakat akan berhitung, jika lebih murah membeli sepeda motor dengan cara kredit, maka mereka akan beralih ke sepeda motor. Masyarakat akan kreatif mengantisipasi itu.

Kenaikan harga BBM bersubsidi juga akan berdampak pada gejala sosial seperti kriminalitas, kualitas gizi masyarakat, stres, dan kekacauan dalam rumah tangga. Sedangkan gizi masyarakat akan berkurang karena pola makan mereka akan diubah lebih irit.

Kalau tingkat stres, menurut saya, itu terpengaruh oleh penghasilan yang tidak cukup, sementara harga-harga sudah naik, mulai dari transportasi, sembako, dan kebutuhan lain. Tetapi ini tidak dibarengi dengan kenaikan gaji sehingga menyebabkan orang stres.

Adapun dampak pada keluarga, jika suami tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, maka akan terjadi keretakan di dalam rumah tanggalanya. Bakal terjadi keributan antara suami istri, dan ini akan berdampak pada keharnmonisan keluarga. (Musni Umar, Sosiolog Universitas Syarif Hidayatullah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

    Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

    Megapolitan
    4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

    4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

    Megapolitan
    Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

    Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

    Megapolitan
    Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

    Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

    Megapolitan
    Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

    Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

    Megapolitan
    Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

    Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

    Megapolitan
    Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

    Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

    Megapolitan
    Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

    Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

    Megapolitan
    Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

    Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

    Megapolitan
    Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

    Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

    Megapolitan
    Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

    Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

    Megapolitan
    Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

    Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

    Megapolitan
    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Megapolitan
    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Megapolitan
    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com