Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jokowi Tak Jadi Naikkan Tarif Transjakarta

Kompas.com - 26/06/2013, 11:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo batal mengajukan usulan kenaikan tarif bus transjakarta menjadi Rp 5.000. Dia mempunyai pertimbangan ingin warga Jakarta bisa beralih ke transportasi massal.

"Kita ingin mendorong masyarakat untuk naik ke transportasi massal," ujarnya di depan gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Jokowi mengatakan, pihaknya memprediksi jika tarif transjakarta ikut dinaikkan, masyarakat tidak lagi menjadikan transjakarta sebagai pilihan transportasi dan kembali ke kendaraan roda dua.

"Jangan sampai masyarakat balik lagi ke naik motor. Kita enggak mau mundur lagi," lanjutnya.

Jokowi mengatakan, tarif transportasi idealnya 10 persen dari upah minimum provinsi (UMP). Jika UMP per bulan Rp 2.200.000, tarif transportasi sebulannya sekitar Rp 220.000. Kalkulasi itu tak berlaku jika tarif transjakarta naik dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000.

"Idealnya begitu. Masak, sebulan cuma dimakan sama duit transportasi. Itulah kemarin kita berpikir untuk transjakarta," ujar Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Joko Widodo meralat kenaikan tarif angkutan kota yang diumumkannya, Selasa (25/6/2013) lalu. Menurutnya, kenaikan tarif angkutan kota hanya berlaku bagi bus kecil, bus sedang, dan bus besar. Sementara tarif bus transjakarta tidak jadi naik.

Tarif yang diusulkan Pemprov DKI kepada DPRD DKI hanyalah tarif yang diusulkan naik, yaitu bus kecil menjadi Rp 3.000, bus sedang menjadi Rp 3.000, dan bus besar naik menjadi Rp 3.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

    Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

    Megapolitan
    Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

    Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

    Megapolitan
    Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

    Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

    Megapolitan
    Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

    Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

    Megapolitan
    Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

    Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

    Megapolitan
    Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

    Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

    Megapolitan
    Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

    Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

    Megapolitan
    Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

    Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

    Megapolitan
    Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

    Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

    Megapolitan
    8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

    8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

    Megapolitan
    Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

    Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

    Megapolitan
    Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

    Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

    Megapolitan
    Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

    Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

    Megapolitan
    Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

    Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

    Megapolitan
    Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

    Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com