"Sewanya yang nentuin Pak Jokowi. Kita harapkan Rp 50.000-lah satu buruh," kata Djan Faridz usai groudbreaking Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2013) petang.
Faridz mengatakan, satu unit kamarnya akan dihuni 4 orang buruh. Artinya, dengah harga sewa perkepala Rp 50.000, satu unit kamar di Rusun Rawa Bebek menjadi Rp 200.000 perbulan. Namun, jumlah itu belum termasuk biaya fasilitas umum lainnya.
"Kalau untuk biaya listrik, kan pakai lift, sama biaya operational maintenance, satpam, sama kebersihan. Jadi listrik untuk kamarnya, sama air untuk kamarnya bayar masing-masing," ujar Faridz.
Sehingga, dari empat orang buruh yang menghuni satu unit rusun bisa membayar bersama biaya fasilitas umum tersebut. Faridz mengatakan, pengelolahn Rusun Rawa Bebek sepenuhnya ada di tangan Pemprov DKI Jakarta.
"Kita hibahkan nanti," kata dia.
Sejak 2005 hingga 2012, Kemenpera sudah membangun 29 tower dengah anggaran satu towernya sekitar Rp 12 milar. Jumlah penghuni pada 1 towernya hanya 95 orang buruh berkeluarga. Pembangunan secara nasional untuk tahun 2013 sendiri ditargetkan sebanyak 35 tower rusun bagi pekerja.
Rusunawa Rawa Bebek dibangun dengan anggaran Rp 98 milar untuk enam tower. Satu tower seharga Rp 16,3 milar itu mampu menyedot 616 buruh lajang. Artinya, ada 3.600 buruh yang dapat tinggal di rusun tersebut. Jumlah pekerja yang diserap untuk tinggal di rusun khusus lajang ini lebih banyak dibanding rusun model keluarga.